Jakarta, INDONEWS.ID - Susanti, ibu berusia 47 tahun asal Sidikalang, Sumatera Utara, sehari-hari menggantungkan pendapatan dari hasil bertani cabai dan sayur-mayur di ladang.
Merasa bertanggung jawab membantu sang suami membiayai sekolah kelima buah hatinya, Susanti kemudian mencari cara menambah penghasilan dengan membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya.
Memperhatikan warung minuman tradisional milik adiknya yang selalui ramai pengunjung, Susanti terinspirasi membuka warung makanan ringan di rumah.
Walaupun tidak memiliki lapak khusus di rumah untuk berjualan, tidak menjadi halangan, ia berencana merenovasi salah satu kamar menjadi tempat berjualan yang jendelanya dipasang jerjak agar tidak dimasuki maling.
Namun, niatnya sempat terkendala biaya. Hingga akhirnya Susanti dikenalkan dengan PNM Mekaar, pembiayaan yang ditujukan khusus untuk perempuan pelaku usaha ultra mikro berbasis kelompok.
Bermodalkan pinjaman awal dari PNM Mekaar sebesar dua juta rupiah, Susanti memulai usahanya hingga kini ia mendapatkan penghasilan tambahan sekitar Rp 100.000 per hari.
Dengan semangat dan disiplin, Susanti mengikuti proses pembiayaan PNM Mekaar.
“Selagi masih sehat dan bisa berusaha, harus selalu bersemangat”, katanya.
Hingga saat ini, ia telah bergabung selama 4 tahun bersama PNM Mekaar dan menjadi ketua kelompok.
Harapannya, pembiayaan modal berkelanjutan dari PNM Mekaar akan dimanfaatkan untuk menambah barang dagangan seperti beras dan gas.
Pesannya untuk ibu-ibu nasabah PNM Mekaar di seluruh Indonesia agar jangan pernah menyerah pada keadaan, terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini.
“Usaha kita tidak akan mengkhianati hasil, karena Tuhan selalu menyertai kita”, tambahnya.