INDONEWS.ID

  • Senin, 24/05/2021 17:59 WIB
  • Meski Defisit APBN April 2021 Tembus Rp138,1 Triliun, Menkeu Sebut Relatif Kecil

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Meski Defisit APBN April 2021 Tembus Rp138,1 Triliun, Menkeu Sebut Relatif Kecil
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa realisasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2021 masih mengalami defisit. Defisit APBN pun terus melebar akibat belanja negara lebih besar ketimbang pendapatannya.

Hingga 30 April 2021, dia mengatakan, defisit APBN mencapai Rp138,1 triliun atau sebesar 0,83 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Besaran defisit ini jauh lebih buruk dari kondisi April 2020 sebesar Rp74,4 triliun atau 0,48 persen PDB atau naik 85,5 persen.

Baca juga : Terima Undangan dari MK, Sri Mulyani Akan Hadir dalam Sidang PHPU

"Defisit kita Rp138,1 triliun, juga relatif kecil. Ini akan kita coba jaga tanpa mengganggu tren pemulihan ekonomi kita," kata dia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin, 24 Mei 2021.

Sri menjelaskan, realisasi defisit tersebut dipengaruhi oleh pendapatan negara hingga April 2021 yang terealisasi Rp585 triliun atau tumbuh 6,5 persen dibanding April 2020. Jika dibandingkan target Rp1.743,6 triliun, realisasinya 33,5 persen.

Baca juga : Arah Kebijakan Pangan Indonesia Sejalan dengan ASEAN

"Pendapatan negara sudah tumbuh 6,5 persen meski pajak agak kontraktif di 0,5 persen tapi kepabeanan dan cukai tumbuh positif di 36,5 persen," tutur Sri.

Adapun untuk belanja negara, Sri menyebutkan telah terealisasi Rp723 triliun. Angka ini tumbuh 15,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, sedangkan realisasinya mencapai 26,3 persen dari target Rp2.750 triliun.

Baca juga : Menkeu Siapkan Rp52 Triliun Wujudkan Rencana Jokowi Naikkan Gaji PNS-Pensiunan Tahun Depan

"Belanja negara jadi instrumen powerful dorong pemulihan. Bahkan belanja pemerintah pusat tumbuh 28 persen dan belanja k/l (kementerian/lembaga) tumbuh 37 persen," ucapnya.

Dengan catatan tersebut, Sri melanjutkan, keseimbangan primer mengalami defisit pada April 2021 sebesar Rp36,4 triliun atau mencapai 5,7 persen dari target tahun ini yang minus Rp633,1 triliun. Defisit itu tumbuh 297,6 persen dari April 2020.

"Keseimbangan primer April yaitu Rp36,4 triliun itu lebih rendah dari Maret jadi ada perbaikan dan defisit kita Rp138,1 triliun juga relatif kecil," tegasnya.

Sementara itu, untuk realisasi pembiayaan anggaran secara keseluruhan hingga April 2021 sebesar Rp392,2 triliun. Realisasi ini naik 74,2 persen dari periode yang sama pada tahun lalu dan sudah sebesar 39 persen dari target tahun ini Rp1.006,4 triliun.*

Artikel Terkait
Terima Undangan dari MK, Sri Mulyani Akan Hadir dalam Sidang PHPU
Arah Kebijakan Pangan Indonesia Sejalan dengan ASEAN
Menkeu Siapkan Rp52 Triliun Wujudkan Rencana Jokowi Naikkan Gaji PNS-Pensiunan Tahun Depan
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas