Oleh: Oleh: Syafri Adnan Baharudin, eks Dubes WTO dan Pengamat Bola
Jakarta, INDONEWS.ID - Belanda menjadi salah satu kandidat juara tahun ini. Mereka datang dengan mayoritas pemain muda. Wijnaldum (Liverpool to PSG) bisa memimpin rekan rekannya dengan baik, sekaligus mencetak gol pertama buat Belanda. Meski belum setaraf tim total footballnya Rinus Michels, era 1970an dengan Johan Cruyff dan kawan kawan.
Selama 70 menit mereka menguasai permainan dengan menambah gol kedua oleh Wout Weghors (Wolfsburg). Depay (Lyon) dan de Jong (Barcelona) selalu merepotkan dengan gerakan membuka ruang di lini pertahanan Belanda.
Dua wing back Dumfrie (PSV) dan Aanholt (Crystal Palace) sangat rajin melakukan over lapping untuk membantu serangan. Gol ketiga Belanda yang menentukan datang dari Dumfrie pada menit 85, gol pertamanya dalam laga internasional.
Coach de Boer tidak menurunkan back tengah Ligt (Juventus) sehingga de Vrij (Inter) dalam skema 3-5-2, didampingi Blind (Ayax) dan Timber (Ayax). Skema ini membuka celah di sisi back tengah.
Adanya ruang terbuka ini dimanfaatkan dengan dua gol indah Ukraina dalam 5 menit yang sempat menyamakan kedudukan melalui Yarmolenko (West Ham United) dan Yaremchuk (Gent). Sayang upaya keras Ukraina belum berhasil memperoleh poin.
Zinchenko (City) dan kawan2 masih memiliki kesempatan, apalagi dengan semangat dan kerja keras yang mereka tunjukkan malam ini. Belanda memang beruntung bisa menang, namun mereka harus lebih baik jika ingin tampil di final 12 Juli nanti.*