INDONEWS.ID

  • Sabtu, 19/06/2021 01:23 WIB
  • Euro 2020: Bapaknya Cetak Gol Bunuh Diri, Anaknya Malah Kegirangan

  • Oleh :
    • Rulin Purba
Euro 2020: Bapaknya Cetak Gol Bunuh Diri, Anaknya Malah Kegirangan
Mats Hummels (5) saat jebloskan bola ke gawang sendiri dalam laga versus Prancisdi Grup F. (Foto: ist)

mobilinanews (Jerman) - Seluruh Jerman dan pendukungnya di berbagai negara tertunduk lesu saat pasukan Joachim Low dikalahkan Prancis di laga pembuka Grup F yang disebut-sebut sebagai grup paling keras. Hanya satu pendukung fanatiknya yang kegirangan, dan ia berumur 3 tahun.

Dari jutaan orang yang bersedih itu pastinya Mats Hummels yang paling sedih dan menderita secara bathin. Sebab, pemain bertahan Jerman inilah yang mencetak gol tunggal itu ke gawangnya sendiri alias gol bunuh diri. Meski pelatih dan rekan-rekannya tidak menyalahkan pemain klub Borussia Dortmund tersebut, ia merasa dirinyalah yang paling bertanggung jawab atas hasil itu. Minus 3 poin membuat Jerman harus ekstra keras melawan Portugal dan Hungaria agar bisa lolos ke fase berikutnya.

Ceritanya berbeda kala Hummels tahu putranya yang berumur 3 tahun justru merayakan gol itu dengan sangat bersemangat saat turut menyaksikan siaran langsung di televisi. Dalam benaknya mungkin bapaknya telah menjadi pahlawan tim.

"Syukurlah ia belum mengerti apa itu gol bunuh diri. Dia pikir bola masuk gawang selalu bagus, meski ke gawang tim sendiri," cerita Hummels ke media Bild kala menceritakan selebrasi putranya.

"Saya diberitahu bagaimana ia merayakan gol itu. Usai turnamen ini saya akan mengajarnya soal itu," imbuhnya.

Cerita itulah yang kemudian menjadi hiburan fans Jerman dan melupakan `dosa` Hummels. Bagi Hummels sendiri itu juga semacam obat untuk sedikit menawar rasa bersalahnya yang sangat besar. Pada saat yang sama, perilaku sang bocah melipatgandakan motivasi Hummels untuk bermain semaksimal mungkin dalam partai berikutnya.

Low sendiri tak menyalahkan Hummels soalgol bunuh diri itu. Sang pelatih secara tegas menyebut arah bola pada saat itu memang rumit dan sulit dikendalikan.

"Tidak ada celaan atau kesalahan yang harus ditimpakan kepada Mats. Dalam situasi saat itu sulit baginya untuk mengontrol bola. Tak ada kesalahan karena kami bermain sangat intens dan kamiberjuang hingga akhir," papar Low membela centre back andalannya itu.

Laga Jerman berikutnya melawan tim kuat lainnya, Portugal, pada Sabtu (19/6)  malam pukul 23.00 WIB. Ini partai hidup mati buat Jerman. Hummels dkk harus meraih poin penuh dari kubu Cristiano Ronaldo dan itu jelas sangat tak mudah. Dan, putranya Hummels yang 3 tahun itu pasti tak paham apa artinya partai hidup mati. Dan, semoga ia tak berdoa agar bapaknya kembali bikin gol `berejarah` seperi saat lawan Prancis. (rnp)

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas