Oleh: Syafri Adnan Baharudin, eks Dubes WTO dan Pengamat Bola
Bola, INDONEWS.ID - Pertarungan hidup atau mati antara kedua tim tergambarkan dari statistik pertandingan yang hampir berimbang dalam setiap parameter. Turki sedikit menguasai babak pertama, namun Swiss yang mendapatkan 2 gol.
Gol pertama oleh Seferovic menunjukkan intuisi Coach Petkovic yang menurunkannya sejak menit pertama dan bukan Garanovich. Shaqiri yang mencetak gol kedua juga menunjukkan dirinya masih pantas menjadi kapten sekaligus jenderal yang mengatur ritme permainan tim.
Babak kedua, Swiss yang menguasai bola lebih banyak hanya mampu mencetak 1 gol, kembali hasil dari kerja keras Shaqiri. Padahal Swiss butuh minimal 2 gol lagi untuk menjadi runner-up grup, mengalahkan Wales, sehingga bisa langsung lolos ke babak selanjutnya.
Turki hanya mampu membalas dengan 1 gol melalui gelandang Kahveci, satu2nya gol yang dibuat Turki dalam Euro tahun ini. Sebaliknya kebobolan 8 gol. Sungguh suatu musibah buat Turki yang cukup disegani di Eropa.
Swiss menjadi salah satu kandidat ranking ketiga terbaik grup. Setidaknya dengan poin 4 bisa menjamin satu spot di babak 16 besar. Untuk Turki selamat kembali ke tanah air. Semoga bisa lebih sukses menuju Piala Dunia 2022 di Qatar, November 2022.*