INDONEWS.ID

  • Sabtu, 26/06/2021 13:18 WIB
  • PRE-MATCH: ITALIA VS AUSTRIA

  • Oleh :
    • luska
PRE-MATCH: ITALIA VS AUSTRIA

ULASAN EURO 2021

BABAK 16 BESAR

WEMBLEY STADIUM, London.

Minggu 27 Juni Jam 02.00

Oleh :  Syafri Adnan Baharudin (mantan DUBES WTO)

Sampai dengan hari ini, sebagian publik masih menganggap Italia bukan kandidat kuat juara Euro kali ini. Prestasi 30x tanding belum pernah kalah (25 menang+5 draw) dan 11x tanding terakhir tidak pernah kebobolan, belum dianggap prestasi oleh mereka yang menjagokan Perancis-Inggris-Jerman-dan Belgia.

 

Austria dilain pihak merupakan tim mediocre di Benua Biru, yang baru 3x ikut Euro dan belum pernah lolos dari grup, bahkan saat jadi tuan rumah bersama Swiss tahun 2008. Austria belum pernah menang dari Italia sejak tahun 1934.

Namun statistik dan sejarah di atas hanya ada di awal pertandingan. Hasil akhir pertandingan yang membuktikan apakah memang superioritas Italia terhadap Austria berlanjut, atau Austria ditakdirkan untuk mengubah sejarah. Sejatinya kembali kepada kedua tim.

Italia punya dua problem tehnis. Chienelli dan Florensi tidak bisa diturunkan karena belum fit. Sehingga lini pertahanan sesuai skema 4-3-3 terdiri dari: Di Lorenzo-Bonucci-Acerbi atau Bastoni-Spinazzola. Dalam keadaan normal mereka bak benteng Van de Kock yang tangguh dan juga punya naluri menyerang.

Hanya saja Bonucci dan Acerbi sudah agak menua. Jika mereka harus meladeni gelandang Austria yang bermain cepat dan efektif seperti Sabitzer dan Baumgartner, serta juga ujung tombak Austria-Arnautovic, maka peran bantuan Jorginho dan atau Veratti di perlukan, untuk mencegah sejak dini.

Coach Mancini agak kesulitan melengkapi gelandang Barella dan Jorginho. Locatelly yang sempat bermain cemerlang dan mencetak dua gol saat melawan Swiss, kemungkinan d cadangkan lagi dan diganti oleh penghuni asli-pengatur serangan Veratti. Seandainya lini tengah dikuasai Italia, maka kemenangan di depan mata.

Lini depan Italia tidak berubah. Formasi inti akan diturunkan, yaitu Berardi-Immobile-Insigne. Problemnya kadang manuver mereka membosankan. Jika Veratti nanti tidak berinisiatif, maka pola serangan Italia mudah terbaca oleh Lini belakang Austria. Alaba akan di dorong menjadi pemain jangkar untuk menghalangi sejak dini manuver Italia. 

Swiss kemungkinan akan bermain dengan striker tunggal dalam skema 5-4-1. Striker itu adalah Arnautovic yang berani duel dengan back lawan. Meski Italia bertabur bintang, Austria mengandalkan kohesitas dan kedalaman tim. 

Di atas kertas, tidak ada alasan bagi Italia untuk kalah. Namun sepak bola bukan matematik. Kadang persoalan tehnis dikalahkan oleh soal non-tehnis. 'musuh' Italia sebenarnya bukan Austria malam ini, tetapi bagaimana cara efektif untuk mengalahkan diri sendiri.

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas