INDONEWS.ID

  • Selasa, 29/06/2021 15:24 WIB
  • PRE-MATCH: INGGRIS VS JERMAN

  • Oleh :
    • luska
PRE-MATCH: INGGRIS VS JERMAN

Penulis : Syafri Adnan

ULASAN EURO 2021

BABAK 16 BESAR

Laga ini jelas salah satu skenario final yang kepagian. Seandainya saja Jerman jadi juara grup maka mereka bisa bertemu di final, dengan catatan berhasil menang di babak babak sebelumnya. Meskipun Inggris bermain di Wembley, sejarah mencatat Inggris kesulitan menang lawan Jerman disini. Terakhir pada Final Jules Rimet Cup tahun 1966, Inggris menang dari Jerman 4-2.

Inggris dan Jerman adalah saingan abadi dan saat ini kandidat kuat untuk juara Euro. Inggris juara Grup D dengan 'hanya' mencetak dua gol namun tanpa pernah kebobolan. Sementara Jerman sudah kebobolan lima gol selama 3x bermain di fase Grup F. Statistik ini paling tidak menjadi data awal dalam menganalisis laga.

Southgate beruntung memiliki skuad yang average umurnya termasuk paling muda dan mereka adalah pemain pemain kunci di klubnya masing masing. Sampai stok back kanan ada empat orang. 'beruntung' saat terakhir Trent-Alexander Arnold cedera sehingga menyisakan tiga pemain dengan kualitas sama.

Kenyataannya kemewahan ini belum dapat  dipraktikan Southgate pada semua lini. Inggris yang menggunakan skema 3-4-2-1 hanya membawa Kane dan Calvert Lewin sebagai ujung tombak. Minimnya gol Kane dan lini belakang Jerman yang menjadi titik lemah harus di eksploitasi habis.

Opsinya dengan memainkan enam gelandang dengan masing masing dua di kanan:  James dan Jadon Sancho (Borussia), dua di tengah Philips dan Rice, serta dua dikiri Grealish dan Sterling. Dengan demikian alur penyerangan Jerman termasuk counter-attack bisa diputus atau paling tidak 'diganggu' sejak awal.

Jerman harus sadar bahwa walau Inggris bermain dengan tiga back, sejatinya ada empat pemain lain yang bisa bertahan di depan back yaitu James-Philips-Rice-Grealish atau Shaw jika Inggris ingin bertahan. Salah satu celah yang bisa dimanfaatkan baik oleh Havertz, Gnabry, dan atau Kimmich adalah sisi kiri pertahanan Inggris yang 'dijaga' secara zona-marking oleh Stones-Maguire (yang kadang ada salah paham)-dan Grealish atau Shaw. 

Laga akan berjalan alot dengan jual-beli serangan. Opsi extra-time terbuka. Jika terjadi adu-penalti, Jerman lebih diunggulkan secara statistik. Selain ketahanan mental, mereka juga memiliki kiper yang pengalaman pada diri Neuer. Southgate jelas menghindar dari adu penalti karena sejarah kurang berpihak kepada Inggris.

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas