Oleh Muhammad AS Hikam, Akademisi dari President University
Opini, INDONEWS.ID - Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam kesempatan berpidato kenegaraan pada acara sidang Paripurna MPR RI 2021, Presiden Joko Widodo tampil dengan pakaian adat Nusantara. Kali ini beliau memakai pakaian adat masyarakat Badui dari daerah Banten. Alasan beliau: "Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel dan nyaman dipakai."
Sudah barang tentu komentar pro dan kontra akan selalu ada. Misalnya ada komentar bahwa yang dilakukan PJ adalah superficial alias dipermukaan saja. Seperti kritik dari tokoh AMAN (Asosiasi Masyarakat Adat Nusantara), Rukka Sombolinggi. Ia mengatakan: "Baju adat hanya pembungkus badan, tapi Indonesia dibuat sangat jauh dari paradigma pembangunan ala masyarakat adat. Very very superficial (sangat-sangat permukaan)."
Saya pribadi, sebagai warganegara, tidak melihat PJ hanya superficial dengan penampilan tersebut. Beliau sengaja menampilkan salah satu khazanah pakaian adat Nusantara yang tidak sering tampil di panggung kenegaraan seperti sidang MPR jika dibandingkan dengan pakaian adat lainnya.
Di samping menampilkan kekayaan budaya kita, PJ juga menampilkan rasa cinta kepada tradisi bangsa yanb bhinneka. Bahkan ada simbolisasi kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat. Saya kira bagi rakyat daerah Banten, khususnya masyarakat Badui, ini juga merupakan sebuah peristiwa budaya yang bermakna bagi mereka. IMHO.
Bravo Pak Presiden Joko Widodo!
Simak tautan ini:
1. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210816095235-277-680867/makna-alasan-jokowi-pilih-baju-adat-badui-di-sidang-tahunan
2. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210816130904-20-680989/aman-kritik-jokowi-pakai-baju-badui-cuma-bungkus-gula-gula
3. https://news.detik.com/berita/d-5683622/jokowi-saya-suka-pakaian-adat-baduy-desain-sederhana-dan-nyaman
4. https://kabar24.bisnis.com/read/20210816/15/1430160/filosofi-pakaian-adat-suku-baduy-dipakai-jokowi-saat-sidang-tahunan-mpr-ri
5. https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/amp/pr-352405656/pidato-di-rapat-tahunan-mpr-jokowi-sadari-banyak-kritikan-pada-pemerintah-di-masa-pandemi-covid-19