INDONEWS.ID

  • Jum'at, 08/10/2021 21:15 WIB
  • Prof Abdul Mu`ti: Paus Fransiskus, Sosok Humanis-Humoris

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Prof Abdul Mu`ti: Paus Fransiskus, Sosok Humanis-Humoris
Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu`ti saat bertemu Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus

Jakarta, INDONEWS.ID - Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu`ti, mengungkapkan kesannya usai bertemu dengan Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus. Mu`ti menyebut Paus Fransiskus sebagai sosok yang humanis.

Hal itu disampaikan Mu`ti lewat akun Twitter @Abe_Mukti seperti dilihat, Jumat (8/10/2021). Mu`ti mengaku sudah bertemu Paus Fransiskus dua kali.

Baca juga : Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN

"Suatu kehormatan bisa bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. Sudah dua kali saya bertemu dan dialog singkat dengan Paus. Pertama dalam ulang tahun lembaga Saint Egidio, kedua saat acara Faith and Science Toward COP 26. Saya melihat sosok Paus yang humanis dan humoris," kata Mu`ti.

Dilansir dari situs Muhammadiyah, Mu`ti menjadi salah satu tokoh dunia yang hadir membahas peran agama dan pendidikan dalam upaya membentuk masa depan perdamaian umat manusia di Vatikan. Mu`ti juga membeberkan mengenai usaha-usaha Muhammadiyah.

Baca juga : Pintu Suci Di Vatikan, Tinggal 293 Hari Lagi Akan Dibuka

Mu`ti menegaskan kerusakan alam, apa pun sebabnya, merupakan tanggung jawab semua manusia.

"Dalam ajaran Islam, manusia adalah khalifah Allah yang bertanggung jawab untuk mewujudkan dunia yang sejahtera dan aman. Tingkah laku manusia terhadap alam merupakan pembeda dari kualitas kesalehan," ujar Mu`ti.

Baca juga : Dubes Trias Kuncahyono Serahkan Surat Kepercayaan Kepada Paus Fransiskus

Mu`ti menjelaskan kepada para tokoh dunia bahwa Muhammadiyah bergerak progresif. Pertama, Muhammadiyah memasukkan isu alam sebagai salah satu program prioritas dalam Muktamar ke-47 di Makassar tahun 2015.

"Dalam hal ini, Muhammadiyah memiliki lima program. Pertama, menerbitkan setidaknya dua buku yaitu Fikih Air dan Fikih Lingkungan. Buku-buku ini menguraikan teologi Islam, hukum, dan tanggung jawab atas air dan alam. Kedua, mengorganisir gerakan lokal untuk menyelamatkan alam melalui sedekah sampah. Ketiga, mendidik masyarakat untuk lebih peka, peduli, ramah, dan konstruktif terhadap lingkungan," jelas Mu`ti.

"Keempat, bergabung advokasi publik untuk pelestarian alam dan lingkungan melalui undang-undang khususnya yang berkaitan dengan pertambangan, deforestasi, dan pemukiman yang dalam konteks Indonesia telah menjadi penyebab utama masalah alam dan lingkungan. Kelima, Muhammadiyah mendorong eksplorasi sumber energi alternatif seperti matahari, gelombang, dan angin untuk mengurangi dan menghemat konsumsi energi bahan bakar fosil," imbuhnya.

Abdul Mu`ti kemudian menjelaskan bahwa Muhammadiyah telah mengembangkan kemitraan dengan berbagai organisasi nasional dan internasional, seperti International Network of Engaged Buddhism (INEB), Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, dan organisasi lainnya.

"Muhammadiyah menghimbau tanggung jawab global, tindakan, dan kerjasama untuk menyelamatkan dan memelihara alam untuk kelangsungan bumi, kemakmuran, dan keberlanjutan dunia," pungkas Mu`ti.*

Artikel Terkait
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Pintu Suci Di Vatikan, Tinggal 293 Hari Lagi Akan Dibuka
Dubes Trias Kuncahyono Serahkan Surat Kepercayaan Kepada Paus Fransiskus
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas