Lombok, INDONEWS.ID - Pertamina Mandalika International Street Circuit siap digunakan untuk mendukung perhelatan World Superbike Championship (WSBK) yang berlangsung pada 19-21 November 2021 ini.
Momentum ini dimanfaatkan PT Permodalan Nasional Madani sebagai ajang memamerkan produk dan memperluas akses pasar Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) yang merupakan nasabah binaan.
Sebanyak 24 UMKM nasabah PNM meramaikan booth-booth pameran yang dikemas dalam acara NTB Expo 2021, di antaranya ada kerajinan ketak dan rotan, kerajinan tenun, olahan rumput laut, produksi teh kelor, olahan serbat jahe merah, kerajinan lampu hias, produksi peyek, produksi kerepik nanas, kerajinan mutiara, kerajinan bambu, kerajinan tas tali kur.
Lokasi booth nasabah PNM di area VIP dan Area Parkir Sirkuit 1 Mandalika, dimana lokasi tersebut secara strategis dilalui oleh pengunjung baik lokal maupun dari manca negara.
Sebagai perusahaan yang fokus pada pemberdayaan pelaku UMKM, PNM secara konsisten menghadirkan berbagai inisiatif untuk memajukan usaha nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan usaha. Termasuk memperluas jangkauan pasar produk nasabah salah satunya lewat pameran.
World Superbike Championship di Mandalika menjadi ajang balap yang perlu dioptimalkan guna mendukung pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi. Momentum yang tepat untuk memperkenalkan dan memperkuat citra produk UMKM Indonesia di mata internasional.
"Even ini selain menggerakan roda dan perputaran ekonomi masyarakat, juga harus menjadi trigger bagi kebangkitan sektor pariwisata, yang sempat lesu akibat pandemi,” kata Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka pameran NTB EXPO tahun 2021, di kawasan Parkir Sirkuit Mandalika.
Sebagai informasi di provinsi Nusa Tenggara Barat per Oktober 2021, PNM telah mendampingi sebanyak 428.460 nasabah PNM Mekaar dengan total penyaluran mencapai Rp 1,43 triliun dan sebanyak 2.100 nasabah PNM ULaMM dengan total penyaluran Rp 27,31 milliar. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMKM di 34 provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.*