Maputo, INDONEWS.ID - Rangkaian peringatan 30 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Mozambique ditutup oleh KBRI Maputo dengan menyelenggarakan Promosi Ekonomi dan Budaya Indonesia di kota Beira, kota terbesar ke dua di Mozambique, pada 9 Desember 2021. Sebelumnya KBRI Maputo telah meresmikan pembentukan Indonesia-Mozambique Business Council (IMBC) pada 11 Oktober 2021 di Hotel Gloria-Maputo. Usai peresmian IMBC, kemudian disusul dengan Mini Trade Expo pada 13-14 Oktober 2021 di Baia Mall (Mal terbesar di ibukota Maputo), dilanjutkan dengan Mini Trade Expo pada 6-7 November 2021 di Noverra Mall (Mal terbesar di kota Matola). Seluruh kegiatan selain mengusung produk unggulan dari 15 (limabelas) perusahaan Indonesia, juga dipadu dengan mengetengahkan budaya seni tari Nusantara - Tari Jali-Jali/Betawi dan Tari Papua yang dibawakan oleh mahasiswi Institut Seni dan Budaya Mozambique - dan workshop musik angklung yang dipandu staf KBRI Maputo.
Kegiatan penutup peringatan 30 Tahun Hubungan Diplomatik tersebut dilakukan KBRI berkolaborasi dengan CTA (Confederacao das Associacoes Economicas de Mocambique) atau Confederation of Economic Associations of Mozambique Provinsi Sofala diselenggarakan di salah satu restoran terbesar-Solange, dihadiri oleh 60 pengusaha papan atas dari berbagai sektor bisnis di kota pelabuhan Beira yaitu antara lain industri pengolahan makanan/minuman, arsitektur dan perumahan, jasa transportasi, akomodasi, restoran, perkebunan, container, hingga fashion.
Duta Besar RI dalam kata sambutannya antara lain mengajak para pengusaha yang hadir untuk ikut mendorong peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan ikut serta menjadi anggota Indonesia-Mozambique Business Council (IMBC) yang baru diresmikan pada Oktober 2021. Dengan akan segera berlakunya Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Mozambique, yang telah selesai proses pengesahan/ratifikasi oleh kedua negara, maka pada tahun 2022 merupakan awal semakin meningkatnya hubungan kedua negara. KBRI Maputo mencatat inquiries dari sejumlah pengusaha Mozambique untuk berkunjung menindaklanjuti kontak dengan para pengusaha Indonesia, namun masih terkendala dengan aturan terkait protokol kesehatan anti coronavirus.
Duta Besar RI mengharapkan segera terjalin hubungan antar pengusaha kedua negara melakukan ekspor dan impor barang, dan untuk saat ini KBRI Maputo mempromosikan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman (Dua Kelinci, Ina Sentra, JAPFA, Kintamani-Bali CoffeeJoe, Niramas Utama, Setia Kawan Abadi); obat-obatan (Kalbe, Sido Muncul, Ultra Sakti); kecantikan (Mustika Ratu, Priskila Prima), kertas (Asia Pulp & Paper oleh Office Mart Ltd. Maputo); bahan bangunan (Bigga Damai Utama-Stone from Bali, Surya Furniturindo Gemilang); perlengkapan militer (Alpha Passion Investa); Aki/batere kendaraan (G-Force PT ASA), dan sepatu wanita (Servia/Satria Askara Universal).
Selain itu, Duta Besar RI juga menyampaikan bahwa melalui penampilan acara kebudayaan, Tarian Jali-Jali dari Betawi dan Tarian Papua, serta musik Angklung, mengharapkan adanya saling pemahaman budaya kedua negara yang dapat mendekatkan hubungan antar masyarakat kedua negara.
Sementara itu, Ketua CTA Provinsi Sofala, Ricardo Cunhaque dalam kata sambutannya antara lain menyampaikan kegembiraannya bahwa kota pelabuhan Beira di Provinsi Sofala dipilih oleh KBRI Maputo sebagai lokasi acara promosi peningkatan kerjasama ekonomi dan budaya Indonesia. Ricardo menambahkan bahwa CTA akan mendorong para pebisnis di Provinsi Sofala untuk segera menjalin kerja sama dengan KBRI Maputo - dan kalangan bisnis di Indonesia - untuk dapat merealisasikan keinginan bersama meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Mozambique dan Indonesia.
Pada acara jamuan makan malam, para pengusaha papan atas dari berbagai sektor tersebut menikmati pertunjukan Tarian Jali-Jali-Betawi dan Tarian Papua (serta film tentang Papua) yang dibawakan oleh mahasiswi Institut Seni dan Budaya Mozambique, mendapat pelatihan di Pusat Budaya Indonesia KBRI Maputo. Selain itu, para tamu juga turut memainkan alat musik Angklung, melalui workshop mengiringi lagu Indonesia dan Mozambique dengan panduan staf KBRI Maputo.
Salah seorang pengusaha yang hadir, Feliz Machado, menyampaikan rasa senangnya dapat memainkan alat musik Angklung, dan merasakan seperti suasana di Indonesia.
Beira merupakan kota pelabuhan besar di wilayah utara Mozambique, berjarak lebih dari 1.000km dari ibukota Maputo. Dengan populasi sekitar 500 ribu orang di Beira, dan 2,2 juta jiwa di Provinsi Sofala, wilayah ini sangat potensial untuk promosi produk dan budaya Indonesia karena wilayah ini juga banyak memiliki populasi muslim - halal food.
Pada kunjungan kerja ke Beira, Duta Besar RI juga senang dapat menjamu makan siang para WNI-ABK yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan dari perusahaan Portugal (Pescamar dan Pescamoz), pada 8 Desember 2021. Para WNI-ABK berkesempatan bertatap muka dan berdiskusi langsung dengan Duta Besar RI, termasuk harapan dalam pekerjaan dan keinginan untuk kembali ke tanah air menengok keluarga namun terhambat dengan adanya varian coronavirus, Omicron. Pada kesempatan itu, KBRI Maputo juga bertemu dengan para pimpinan kapal Pescamar dan Zhongtai, untuk saling bertukar informasi dan menyampaikan hal-hal terkait pelindungan terhadap WNI-ABK. (Lka)