INDONEWS.ID

  • Rabu, 29/12/2021 12:48 WIB
  • Ini Sikap Menag Soal Perselisihan Warga saat Perayaan Natal di Sejumlah Tempat

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ini Sikap Menag Soal Perselisihan Warga saat Perayaan Natal di Sejumlah Tempat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara terkait perselisihan antar umat beragama yang terjadi di sejumlah daerah selama perayaan Natal 2021. Menag Yaqut mengaku sangat prihatin dan menyesalkan peristiwa seperti itu dan kembali terulang saat perayaan natal.

"Saya sangat prihatin dan menyesalkan. Hal seperti itu tidak semestinya terjadi jika para pihak saling menghormati dan memahami, serta taat aturan," ujar Menag di Jakarta, Rabu (29/12).

Baca juga : Menteri Agama Yaqut Beberkan Alasan Prabowo Diundang di Perayaan Natal BUMN

Menurut Menag, keragaman masyarakat dalam agama merupakan fakta yang harus dijaga dan dilindungi. Seluruh komponen masyarakat berkewajiban mewujudkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama di masyarakat.

"Jika menyangkut pendirian tempat ibadah, acuannya sudah jelas, yaitu Peraturan Bersama Menteri (PBM) antara Mendagri dan Menag. Masyarakat juga harus memiliki kesadaran yang sama untuk menaati PBM tersebut," pesan Menag.

Baca juga : Stafsus Menteri Agama: Moderasi Beragama Sangat Penting untuk Menjaga Kemajemukan Bangsa

Menag berharap, masyarakat bijak dan dapat menempatkan kerukunan, kedamaian serta hak untuk beribadah di atas PBM. Maksudnya, pendirian tempat ibadah memang harus mengikuti aturan, tetapi jika ada situasi tertentu yang memaksa, tentu pemanfaatan itu harus dimaklumi.

"Saya meminta kepada jajaran Kakankemenag dan KUA untuk memantau situasi dan kondisi serta mengambil langkah-langkah persuasif agar kejadian serupa tidak boleh terulang lagi," tandasnya.

Baca juga : Pemerintah Tetapkan Idul Fitri pada Sabtu 22 April 2023

Untuk diketahui, perayaan Natal 2021 masih diwarnai dengan perselisihan warga di beberapa daerah. Tercatat setidaknya ada tiga kejadian yang mencederai kerukunan umat beragama di Indonesia.

Di Tulang Bawang, Lampung, sekelompok warga mendatangi gereja yang dibuka untuk ibadah Natal, namun tanpa koordinasi dengan pihak terkait. Padahal, izin pendirian tempat ibadah tersebut belum selesai.

Di Jambi, umat Kristiani beribadah Natal di luar gereja yang disegel karena izinnya belum selesai. Ketika hujan turun, mereka berhamburan masuk ke gereja untuk berteduh. Hal itu lalu dipersoalkan warga setempat.

Sementara di Lakarsantri Surabaya, warga menolak pembangunan gereja GKI Citraland, meskipun RT dan RW setempat tidak keberatan atas pembangunan rumah ibadah tersebut.

 

Artikel Terkait
Menteri Agama Yaqut Beberkan Alasan Prabowo Diundang di Perayaan Natal BUMN
Stafsus Menteri Agama: Moderasi Beragama Sangat Penting untuk Menjaga Kemajemukan Bangsa
Pemerintah Tetapkan Idul Fitri pada Sabtu 22 April 2023
Artikel Terkini
Tidak Simpang Siur, Pemerintah Diminta Jelaskan Penerapan KRIS Secara Komprehensif
Menko Airlangga dan Dubes Lee Sang Deok Bahas Penguatan Kerja Sama Hingga Rencana Kunjungan Kerja ke Korea Selatan
PTPN IV Regional 4 Sebar 900 Paket Sembako di Sumbar dan Jambi
Pj Bupati Maybrat Lakukan Kunjungan ke SMPN 2 Aifat
Sari Ater Bangun Cable Car Perkuat Daya Tarik Wisatawan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas