Jakarta, INDONEWS.ID --- Ekonom Senior Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan politik di Indonesia saat ini sangat berkaitan erat dengan pergerakan di bidang ekonomi.
Dia mencontohkan, kebijakan larangan ekspor batubara yang sebelumnya dilarang oleh pemerintah hingga akhir Januari 2022, namun kembali dilonggarkan.
"Kemarin PLN kekurangan batu bara, kemudian ekspor dilarang selama sebulan. Baru seminggu, udah dibolehkan lagi dan diumumkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Kalau diganggu, langsung mereka (kelompok elite) beraksi," kata Faisal Basri dalam sebuah seminar secara daring, Selasa (11/1/2022).
Faisal mengatakan bahwa hubungan antara politik dan ekonomi saling terkait erat karena keduanya sama-sama dikuasai oleh kelompok elite.
Ekonom senior itu menjelaskan, dalam persoalan batubara misalnya para kelompok elit yang memiliki bisnis usaha dapat dengan leluasa menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menggerakan kepentingannya dalam dunia politik.
"Ekspor batu bara tahun lalu itu kira-kira 500 triliun pendapatan mereka tahun lalu, mereka (kelompok elite) kasih buat menggerakan roda politiknya 10 persen aja, 50 triliun jadi. Merekalah yang menentukan siapa presiden, merekalah yang menentukan siapa gubernur," jelasnya seperti dikutip www.kompas.tv/.
Seperti diketahui, Pemerintah sebelumnya akan memberlakukan pelonggaran ekspor terhadap batubara. Namun, langkah tersebut masih dalam pembahasan pemerintah.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (10/1/2022).
Adapun pelonggaran tersebut, kata Luhut, telah dalam tahap finalisasi dan akan segera diumumkan. ***