Jakarta, INDONEWS.ID - Manajemen PT Permodalan Nasional Madani atau PNM menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penerbitan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB IV) Tahap 1 Tahun 2021 senilai Rp3 triliun. Dana tersebut digunakan untuk penyaluran pembiyaan nasabah PNM dan direalisasi penggunaannya mencapai 100 persen.
Berdasarkan laporan pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (14/1/2022), perseroan mencatat jumlah hasil penawaran umum senilai Rp3 triliun. Dari total tersebut, dana disalurkan hingga saldonya menyentuh angka nol.
"Kami sampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi PUB IV PNM Tahap I Tahun 2021 yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Desember 2021 dan telah kami gunakan dananya secara keseluruhan sehingga sisa dananya adalah 0 (nol) per-posisi 31 Desember 2021 sebagaimana terlampir," bunyi pernyataan PNM dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (18/1/2022).
Berdasarkan proespektus, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi PUB IV PNM Tahap I Tahun 2021 itu digunakan untuk modal kerja pembiayaan UMKM. Dengan demikian, tidak ada sisa dana hasil penawaran umum per posisi 31 Desember 2021.
Adapun obligasi Rp3 triliun tersebut sebelumnya diterbitkan dengan nilai 100 persen dari nilai pokok obligasi, dan terdiri dari tiga seri, sebagai berikut:
Seri A: Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 3,75% (tiga koma tujuh lima persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi.
Seri B: Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,50% (lima koma lima nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi.
Seri C: Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% (enam koma dua lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi.*