INDONEWS.ID

  • Rabu, 23/02/2022 15:32 WIB
  • Dukung Reformasi Birokrasi, Penguatan Budaya Kerja & Employer Branding Akselerasi Transformasi SDM Aparatur

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Dukung Reformasi Birokrasi, Penguatan Budaya Kerja & Employer Branding Akselerasi Transformasi SDM Aparatur
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB, Alex Denni dalam acara bertajuk "Kemendagri BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0" pada Rabu (23/2/22).

Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena berhasil masuk TOP 10 Negara dengan PDB terbesar di Dunia tahun 2019. Selain itu, Indonesia juga diketahui memiliki potensi menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan perekonomian terkuat di Indonesia pada tahun 2050.

"Hal ini menjadi harapan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ASN yang lebih baik," kata Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB, Alex Denni dalam acara bertajuk "Kemendagri BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0" pada Rabu (23/2/22).

Alex Denni dalam pemaparannya menjelaskan, melihat persaingan global yang ada serta tantangan technology disruption di era indutri 4.0, millenial disruption dan adanya pandemi Covid-19, maka perlu adanya peningkatan kinerja Aparatus Sipil Negara (ASN) secara signifikan yang tentunya harus didukung dengan akselerasi transformasi digital.

Untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia dan pelayanan publik yang kompetitif, Alex Denni menjelaskan, Kementerian PAN & RB memiliki tiga (3) program transformasi birokrasi. Pertama, tranformasi organisasi meliputi delayering eselonisasi dan transformasi organisasi menjadi lebih agile, fleksible dan kolaboratif.

Kedua, transformasi sistem kerja yakni digitalisasi pelayanan publik dan proses bisnis pemerintah. Sehingga harapannya dapat mempercepat tata kelola pemerintah berbasis digital dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

"Ketiga adalah transformasi Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA). Dalam arsitektur human capital bidang transformasi SDMA, sangat dibutuhkan keseimbangan antara ekspektasi talenta menjadi ASN dan ekspektasi organisasi/instansi dalam merekrut para ASN," pungkas Alex Denni.

Menurutnya, salah satu ekspektasi menjadi ASN adalah adanya rasa bangga untuk berkontribusi dalam melayani bangsa dan dipertemukan dengan ekspektasi K/L/D untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

"Titik temu tersebut kami tawarkan melalui employee value proposition (EVP) yang menjadi employer branding ASN, yaitu Bangga Melayani Bangsa," imbuhnya.

Penguatan employer branding, lanjut Alex, diharapkan menjadi fondasi bagi Intansi Pemerintah dan Transformasi ASN. Untuk itu, menjadi strategi pertama dalam transformas ASN adalah penguatan budaya kerja dan employer branding.

"Kemudian diikuti dengan percepatan peningkatan kapasitas SDMA, lalu peningkatan kinerja dan sistem penghargaan, pengembangan talenta dan karir, percepatan transformasi digital dan perancangan jabatan serta perencanaan dan pengadaan," terang Alex.

Lebih lanjut dalam penguatan budaya kerja ASN, Alex menyampaikan, terdapat nilai dasar yang harus dipedomani dalam berperilaku bekerja sehari-hari. Nilai dasar tersebut, sebut Alex, telah diatur dalam UU nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Dari lima belas (15) nilai dasar yang ada, diterjemahkan secara berbeda oleh setiap instansi pemerintah, sehingga mereka membentuk sendiri core value-nya masing-masing.

"Oleh karena itu, dalam rangka simplifikasi nilai dasar yang ada dan untuk menyeragamkan core values ASN, Presiden telah melaunching core values ASN BerAKHLAK pada tanggal 27 Juli 2021," beber Alex.

Core Values ASN BerAKHLAK, tambah Alex, merupakan akronim dari tujuh (7) nilai, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Budaya kerja ASN yang solid berdasarkan core values BerAKHLAK akan menjadi fondasi yang kuat untuk transformasi ASN mencapai visi dan misi Indonesia Maju.

Dengan adanya core values ASN BerAKHLAK, Instansi Pemerintah harus segera melakukan penyesuaian dan internalisai dengan tidak merubah, menambah dan mengurangi nilai dan butir-butir panduan perilaku yang ada dan diperkenankan membuat contoh perilaku spesifik sesuai dengan tugas fungsi dan kebutuhan instansi.

Para pimpinan di setiap instansi pemerintah harus menjadi change leader dan guardian untuk menggerakan core values BerAKHLAK. Dan bagi setiap ASN dimanapun berada harus segera menyesuaikan perilakunya dengan core values BerAKHLAK.

"Karena ke depannya, ini akan sangat menentukan masa depan sebagai ASN, mencakup dan tidak terbatas pada aspek terkait evaluasi kinerja, tunjangan kinerja, bonus, talent class, peluang pengembangan karir dan kesempatan untuk learning & development," tegas Alex.

"Mari Bangun Employer Branding yang kuat di masyarakat: ASN BerAKHLAK, Bangga Melayani Bangsa," tutup Alex.

Secara terpisah, Pemimpin Redaksi Media Indonews.id, Drs. Asri Hadi menyampaikan dukungannya atas program yang dicanangkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Mewakili jajaran redaksi dan manajemen Indonews.id, saya mendukung program Kemendagri. Tentunya untuk kebaikan Indonesia," kata Dosen Senior Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini.*

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas