INDONEWS.ID

  • Sabtu, 26/02/2022 16:30 WIB
  • LaNyalla Dorong Indonesia Aktif Akhiri Konflik Militer Rusia-Ukraina

  • Oleh :
    • Mancik
LaNyalla Dorong Indonesia Aktif Akhiri Konflik Militer Rusia-Ukraina
Ketua DPD RI LaNyalla Mattalliti.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendorong pemerintah Indonesia melakukan diplomasi tingkat dunia untuk membantu menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina.

“Sebagai negara yang cinta perdamaian dan komitmen menjalankan amanat Pembukaan UUD 1945, Indonesia perlu melakukan langkah konkret untuk mencegah meluasnya konflik militer Rusia dan Ukraina,” ucap LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, Jumat (25/2/2022).

Baca juga : Makin Panas! Delegasi Hamas dan Iran Bertemu Pejabat Rusia di Moskow, Bahas Apa?

Menurut LaNyalla, apapun alasannya perang akan merenggut banyak korban dari masyarakat sipil, terutama dari kalangan anak-anak dan perempuan.

"Perang tidak dapat diterima di belahan dunia manapun. Pemerintah kita, terutama Presiden Jokowi harus segera mengambil bagian dari penyelesaian konflik internasional, terutama agar korban sipil tidak terus bertambah,” tegasnya.

Baca juga : Ukraina Klaim Habisi Puluhan Pasukan Rusia Usai Serang Markas Armada Laut Hitam Rusia

LaNyalla berharap pemerintah Indonesia dan negara lainnya mampu menekankan kepada pihak yang berkonflik agar tidak menambah persoalan global di tengah pandemi Covid-19.

"Perang tentunya akan mempersulit proses pemulihan, baik dari sisi kesehatan maupun pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.

Baca juga : Cegah Intoleransi dan Radikalisme, Perempuan Sangat Krusial Tentukan Pola Pikir Keluarga

LaNyalla juga menyorot dampak konflik Rusia dan Ukraina. Menurutnya peperangan kedua negara berpengaruh bagi Indonesia, terutama dari sektor perdagangan dan investasi.

"Dalam konteks perdagangan dan investasi pasti Indonesia terkena imbas. Karena sejauh ini Indonesia memiliki hubungan kedekatan baik dengan Ukraina dan Rusia," tutur Senator Jawa Timur itu.

Selain itu, perang juga bakal berdampak pada mobilitas manusia di Ukraina dan sekitarnya.

"Kalau terus berlanjut, pasti akan terjadi eksodus besar-besaran warga untuk mengungsi. Ini akan memberi masalah bagi negara sekitarnya, bahkan bisa bergerak ke negara yang lebih jauh," ujarnya.(*)

Artikel Terkait
Makin Panas! Delegasi Hamas dan Iran Bertemu Pejabat Rusia di Moskow, Bahas Apa?
Ukraina Klaim Habisi Puluhan Pasukan Rusia Usai Serang Markas Armada Laut Hitam Rusia
Cegah Intoleransi dan Radikalisme, Perempuan Sangat Krusial Tentukan Pola Pikir Keluarga
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas