Nasional

Makin Panas! Delegasi Hamas dan Iran Bertemu Pejabat Rusia di Moskow, Bahas Apa?

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 28/10/2023 08:49 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Perwakilan milisi Hamas Palestina dan delegasi Iran bertemu pejabat Rusia, pada Kamis (26/10) waktu setempat. Delegasi Hamas diwakili oleh dua pemimpin senior sekaligus anggota biro politik kelompok tersebut, Moussa Abu Marzouk dan Bassem Naim. 

Mengutip dari kantor berita Rusia TASS, perwakilan Hamas berdiskusi dengan Kremlin untuk membicarakan rencana pembebasan sandera di Jalur Gaza. Pemerintah Rusia diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov dalam pertemuan itu.

"Anggota biro politik gerakan perlawanan Islam Hamas Abu Marzouk saat ini tengah berada di Moskow," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari TASS.

"Dia ikut dalam pertemuan untuk melanjutkan langkah Rusia dalam rangka pembebasan sandera asing di Jalur Gaza dan ikut dalam diskusi mengenai proses evakuasi warga Rusia dan warga asing lainnya di daerah kantung-kantung Palestina."
Sementara itu, Kemlu Rusia kembali menegaskan sikap Kremlin terkait krisis Palestina.

"Menegaskan kembali posisi yang tak akan berubah dalam mendukung penerapan keputusan yang diakui komunitas internasional, termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum yang merujuk pada pembentukan negara Palestina berdaulat dengan batas-batas wilayah seperti tahun 1967 dan ibu kita di Yerusalem Timur yang hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel," demikian pernyataan Kemlu Rusia.
AFP melaporkan, perwakilan dari Iran juga hadir dalam pertemuan dengan Hamas dan perwakilan pemerintah Rusia di Moskow.

Juru bicara Menlu Rusia, Maria Zakharova, mengatakan Teheran diwakili oleh Wakil Menlu Iran Ali Bagheri Kani dalam pertemuan tersebut.

Sebelumnya, kelompok Hamas menyambut baik dukungan dan bantuan mediasi dari Rusia dalam upaya menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina.

"Kami mengapresiasi posisi Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait agresi Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami," kata kelompok Hamas dalam pernyataannya, diberitakan CNN.
"Serta penolakan Putin terhadap pengepungan Gaza, pemotongan pasokan bantuan, dan penargetan warga sipil di sana," lanjutnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu (11/10) mendesak kedua belah pihak dalam perang ini, yakni Hamas dan Israel, untuk "meminimalkan atau mengurangi hingga nol" korban sipil.*

Artikel Terkait