INDONEWS.ID

  • Minggu, 27/02/2022 21:50 WIB
  • Dubes Fadjroel: Para Dubes di Kazakhstan Antusias Dengan Ibu Kota Nusantara

  • Oleh :
    • luska
Dubes Fadjroel: Para Dubes di Kazakhstan Antusias Dengan Ibu Kota Nusantara

Jakarta, INDONEWS.ID - Webinar Nasional oleh Borneo Muda dengan tema “Kesuksesan Pemindahan Ibu Kota Negara di Dunia; Potret Loncatan Kemajuan IKN Nusantara”, pada hari Sabtu, 26 Februari 2022 pukul 13.30 WIB - Selesai.

Diawali dari penyampaian inisiator sekaligus ketua umum Borneo Muda Harianto Minda bahwa Bahwa bangsa Indonesia harus berani melakukan pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur, karena melihat keberhasilan para founding father dulu untuk mendirikan Indonesia, kemudian pemindahan ibukota juga bagian dari pergeseran episentrum Indonesia dari Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris.
 
Kemudian presentasi selanjutnya disampaikan oleh Dr. Fadjroel Rachman, pria kelahiran Banjarmasin yang saat ini menjabat sebagai Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan dan juga mantan juru bicara Presiden Jokowi ini memaparkan bahwa Pemindahan ibukota Kazakhstan dari Almaty ke Nursultan awalnya adalah pengembangan kota yang lama menjadi lebih luas ke arah kiri dan kanan. Nama Kota lama nya adalah Akmola, sama seperti di Indonesia atau Kalimantan Timur, yakni kota lama nya adalah Balikpapan dan Samarinda.
 
Dubes Fadjroel juga menceritakan optimisme para duta besar yang sedang bertugas di Kazakhstan atas pembangunan ibu kota negara baru Indonesia. "Waktu saya bertemu dengan para Dubes di Nur-Sultan Kazakhstan. Mereka  tanya, apa nama ibu kota negara baru yang menggantikan Jakarta? Saya jawab Nusantara artinya "Archipelago". Kapan Indonesia pindah ke ibu kota negara yang baru? Insya Allah tahun 2024. Semua mengucapkan selamat. Semua sangat antusias mendengarnya".

Baca juga : Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024

Salah satu konsep yang bisa ditiru dari Kazakhstan adalah kemampuannya membuat simbiosis antara sejarah dan masa depan. Di Kazakhstan ada 130 suku bangsa. Indonesia ada 1.331 suku bangsa dan 718 bahasa daerah. Ibu Kota Nusantara nanti adalah etalase Bhineka Tunggal Ika. Demikian pula Ibu Kota Nur-Sultan, ucap Dubes Fadjroel. 

Pembicara berikutnya Zulfikar Arse Sadikin, S.IP., M.Si. beliau adalah pansus RUU IKN yang juga anggota DPR RI komisi II untuk memaparkan bahwa wacana pemindahan ibukota ini sudah lama, sejak dari Presiden Sukarno hingga Presiden SBY, dan akhirnya baru sungguh-sungguh dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi yang secara resmi sudah disahkan melalui UU nomor 3 tentang IKN Nusantara.
 
Beliau juga menambahkan bahwa rencana pemindahan ibukota dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara merupakan hal yang fenomenal, monumental dan historikal.
 
Dikatakan fenomenal karena lokasi IKN Nusantara ini tidak hanya melampaui daratan, tapi juga melampaui pulau dan lautan. Kemudian dianggap Monumental karena IKN ini bagian dari Cipta, Rasa dan Karsa bangsa Indonesia itu sendiri, dan dikatakan historikal karena IKN Nusantara ini merupakan tonggak sejarah dari bangsa Indonesia sendiri yang berbeda dari ibukota sebelumnya yakni DKI Jakarta yang masih erat dengan pengaruh masa kolonial VOC dan Kerajaan Belanda.

Baca juga : Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital

Beliau juga menekankan pentingnya kita untuk mengawal proses pembangunan IKN Nusantara ini, dengan spirit Zero Tolerance terhadap perilakukan korupsi, kolusi dan nepotisme yang bisa menganggu berjalannya proses pembangunan IKN Nusantara.
 
Webinar diakhiri dengan pembicara  Danang Rizki Ginanjar, S.T., MBA., yang merupakan mantan Stafsus Bappenas dan saat ini merupakan Sekjend dari Indonesia Forum, beliau memaparkan bahwa pemindahan ibukota negara ke IKN Nusantara merupakan tanda pergeseran episentrum pembangunan Indonesia untuk tidak lagi jawa sentris, melainkan sudah mengarah ke Indonesia sentris, di mana pusat pembangunan dan ekonomi tidak hanya berpusat di pulau Jawa, melainkan juga seluruh pulau di Indonesia.
 
Selain itu, IKN Nusantara ini merupakan bentuk sajian etalase Indonesia kepada dunia bahwa Indonesia bukan hanya Bali, melainkan juga IKN Nusantara sebagai ikon ibu kota negara yang berprinsip Smart City, Smart Government, Smart Utility, Smart Business, Smart Education, Smart Living, Smart Citizen, Smart Mobility, Smart Environment dan Smart Infrastucture.
 
Beliau juga memaparkan bahwa dalam perencanaan pembangunan IKN Nusantara, Bappenas sudah mempertimbangkan semua pengalaman dari negara-negara yang pernah gagal dan berhasil untuk dijadikan sebagai pelajaran terkait hal-hal apa yang harus diantisipasi dan dihindari dan hal-hal apa yang harus direncanakan dan dilaksanakan.

Selain itu, pembangunan IKN Nusantara bisa menjadi lokomotif Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi covid 19, dan juga menjadi bagian rencana besar untuk memanfaat bonus demografi dan menyongsong usia 100 tahun Indonesia pada 2045. (Lka)

Baca juga : Hardiknas, KSP: Momentum Percepatan Sertifikasi Guru

 

Artikel Terkait
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital
Hardiknas, KSP: Momentum Percepatan Sertifikasi Guru
Artikel Terkini
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Engelbertus Turot Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Bantu Percepat Proses Akreditasi Puskesmas di Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas