INDONEWS.ID

  • Selasa, 08/03/2022 21:13 WIB
  • Pengamat: Dibutuhkan Capres Petarung untuk Angkat Pertumbuhan Ekonomi Rakyat

  • Oleh :
    • very
Pengamat: Dibutuhkan Capres Petarung untuk Angkat Pertumbuhan Ekonomi Rakyat
Capres Petarung. (Foto: Perpustakaan KPU)

Pengamat: Dibutuhkan Capres Petarung untuk Angkat Pertumbuhan Ekonomi Rakyat

Jakarta, INDONWS.ID --- Pengamat politik Rusmin Effendy menilai bahwa saat ini belum ada kandidat calon presiden yang memiliki magnit politik yang tinggi. Para capres dari ketua umum partai politik pun demikian, tidak memiliki daya tarik yang besar.

Baca juga : Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif

Dia menyebut sosok Airlangga Hartato misalnya, juga belum memiliki kapabilitas dan magnit politik untuk maju sebagai capres. "Ada ketum parpol tersandera kasus-kasus hukum, sehingga tidak layak dipilih menjadi presiden, apalagi dicalonkan sebagai cawapres mendatang," ujarnya seperti dikutip Harian Terbit pada Minggu (6/3).

Karena itu, Rusmin menyarankan agar semua ketum parpol harus tabayun terlebih dahulu jika ingin maju dalam pertarungan capres 2024 mendatang.

Baca juga : Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris

"Saya prediksi pasca Jokowi nanti dibutuhkan figur capres yang petarung untuk membersihkan citra dan mengangkat pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan rakyat," ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik Universitas 17 Agustus 45 (Untag) Fernando Ersento Maraden Sitorus mengatakan, terlalu bermimpi jika Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto masih berharap akan menjadi capres atau cawapres pada pilpres 2024.

Baca juga : Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP

Karena itu, sebaiknya Airlangga diminta segera mengubur niatnya menjadi capres dan mempersiapkan kader Partai Golkar yang lain untuk diusung sebagai capres 2024.

"Sebagai Menko Perekonomian saja belum mampu menjalankan tugasnya untuk mengontrol ketersediaan dan harga minyak goreng," ujar Fernando.

Dia mengatakan, apalagi elektabilitas Airlangga sampai saat ini masih sangat rendah dibanding capres lainnya. Oleh karena itu jika tetap dipaksakan Airlangga sebagai capres atau cawapres dari Partai Golkar pada pilpres 2024 maka dipastikan akan menuai kekalahan.

"Sangat sulit memajukan Airlangga sebagai capres atau cawapres yang minim prestasi," ujarnya.

Direktur Rumah Politik Indonesia ini menuturkan, sebaiknya Golkar melakukan Munaslub untuk kembali menentukan capres atau cawapres yang akan diusung oleh Golkar. Sehingga tidak mengusung sosok yang secara elektabilitas juga tidak memenuhi syarat. Karena dipastikan hanya akan mendapatkan kekalahan yang sangat telak.

"Kalau dilihat kinerja Airlangga selama ada di kabinet Jokowi juga belum ada hasil yang memuaskan. Sangat rugi kalau Golkar tetap menempatkan Airlangga di Kabinet," pungkasnya. ***

Artikel Terkait
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Artikel Terkini
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Relawan GARIS Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas