Penulis : Prof Tjandra Yoga Aditama ( Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P serta Mantan Kabalitbangkes )
Hari ini masih dilanjutkan diskusi G20 ttg standardisasi info kesehatan (vaksin, test) kalau orang akan bepergian antar negara, dengan teknologi digital.
Selain dua hal yang sudah dibicarakan ttg:
1) variasi aspek kesiapan teknologi digital msg2 negara, dan juga
2) bgmn dunia internasional menanggapi perlu tidaknya semacam "paspor kesehatan" nantinya secara rutin, maka baik juga kalau lima hal dipertimbangkan dalam diskusi G20 hari-hari ini, yaitu:
1. Sistem yg akan dibuat harus dapat mengakomodir bila ada perkembangan vaksin, khususnya utk COVID-19. Dapat saja di waktu mendatang digunakan vaksin yang berbeda, atau kebijakan vaksinasi yang berbeda pula. Artinya kebijakan masuk ke negara dapat berbeda juga di waktu mendatang.
2. Demikian pula dengan kebijakan test COVID-19, bukan tidak mungkin akan berbeda sesuai perkembangan ilmu
3. Karena standarisasi ini dimaksudkan juga untuk masalah2 kesehatan sesudah COVID-19 maka variasi bentuk test diagnosis dan juga penanganannnya (bisa vaksin, bisa obat dll.) juga mungkin saja akan saling berbeda antar penyakit, sehingga standar yang akan dibuat tentu baik kalau mengakomodir berbagai kemungkinan yang ada
4. Seperti diketahui bahwa berbagai sistem hampir serupa juga kini sudah/ sedang dikembangkan berbagai organisasi internasional lain. Tentu dalam hari-hari ini akan dilakukan diskusi mendasar tentang harmonisasi dan kemungkinan rekognisi nya sehingga semua pihak merasa bahwa sistem mereka masing2 tetaplah terakomodir dengan baik.
5. Kalau sesudah didapat kesepakatan di forum G20 kali ini ttg sistem info digital untuk perjalanan antar negara ini (atau setidaknya rekognisinya), maka tentu akan jadi kesepakatan dalam 20 negara ini.
Untuk dapat dijadikan kesepakatan global untuk seluruh negata maka sistem ini perlu jadi keputusan resmi pula dari badan dunia spt WHO, ICAO dll., sesuai aturan organisasi mereka. Untuk WHO misalnya, idealnya dalam bentuk bagian resolusi atau setidaknya "decision" dalam forum World Health Assembly (WHA) misalnya.