Jakarta, INDONEWS.ID – Saat ini dunia penerbangan Indonesia membutuhkan sistem informasi prakiraan angin dan temperatur udara yang lebih cepat dan akurat. Demikian dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya.
Menurut Andi, untuk mendapat sistem informasi prakiraan angin dan temperatur udara, pihaknya tengah bekerjasama dengan Badan Meteorologgi dunia/World Meterological organization (WMO) menyelenggarakan kegiatan Aircraft Meteorological data Relay (AMDAR). AMDAR merupakan sistem observasi parameter cuaca paling efisien, serta melengkapi pengamatan di darat maupun dilapisan atas.
Tujuan kegiatan ini, kata Andi, selain memperkenalkan dan menjelaskan tentang Aircraft-Based Observations Programme (ABOP) kepada negara anggota WMO terutama yang berada di kawasan ASEAN dan industri penerbangan termasuk airlines yang berpotensi menjadi partner dalam pengembangan program AMDAR.
“Data AMDAR sangat penting untuk menjadi informasi bagi pesawat agar menghindari fenomena cuaca berbahaya di rute penerbangan seperti turbulence, icing dan fenomena lainnya. Karena beberapa kasus turbulence sering dialami pesawat saat melintas di wilayah Indonesia,” ujar Andi di kantor BMKG Jakarta, Senin (22/5/2017).
Dengan ketersediaan data AMDAR, tambah Andi, terbukti mampu meningkatkan akurasi prakiraan fenomena cuaca berbahaya di rute penerbangan. Karena itu, dirinya berharap airlline Indonesia dapat berpartisipasi pada program AMDAR. (hdr)