INDONEWS.ID

  • Kamis, 14/04/2022 10:27 WIB
  • Target Perang dari Rusia Berubah, Upaya Menciptakan Perdamaian Perlu Terus Dilakukan

  • Oleh :
    • very
Target Perang dari Rusia Berubah, Upaya Menciptakan Perdamaian Perlu Terus Dilakukan
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta, INDONEWS.ID --- Presiden Vladimir Putin menyampaikan perundingan Rusia dengan Ukraina telah gagal. Karena itu, Putin pun bertekad akan terus melancarakan serangan ke Ukraina sampai dengan tujuan mulianya tercapai.

Rektor Universitas Jenderal A Yani, Hikmahanto Juwana mengatakan bahwa apa yang disampaikan Putin tersebut menandakan perang tidak akan segera usai.

Baca juga : Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai

“Target perang Putin pada awalnya adalah dalam rangka memastikan Ukraina tidak melakukan serangan terhadap masyarakat berbahasa dan berkebudayaan Rusia di wilayah Timur Ukraina yang melakukan tindakan separatis. Rusia menganggap serangan terhadap sebagian masyarakat di Donbass sebagai tindakan genosida oleh Ukraina,” ujarnya.

Target perang ini berubah satu hari kemudian menjadi menangkap Zelensky sebagai Presiden atau membuat Zelensky menyerah. Sehingga pemerintahan Ukraina kembali menjadi pro Rusia.

Baca juga : PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang

Namun, target perang ini pun belakangan berubah seiring dengan bantuan senjata dan dana yang cukup besar dari AS dan sejumlah negara NATO ke Ukraina untuk menghadapi serangan Rusia.

Rusia pun dikenakan sanksi ekonomi serta diupayakan agar dikeluarkan dalam berbagai organisasi dan forum internasional.

Baca juga : BNPP Terima Audiensi DPRD Kabupaten Sambas Terkait Pembentukan BPPD

Ditambah lagi dengan kunjungan PM Inggris Boris Johnson ke Kiev serta sejumlah negara ex Uni Soviet seperti Polandia dan Lithuania yang mendukung Ukraina.

Karena itu, Guru Besar Hukum Internasional UI itu mengatakan, besar kemungkinan bagi Putin bahwa perang tersebut berarti upaya untuk menghancurkan Rusia. Sehingga perlawanan di Ukraina adalah dalam rangka mengembalikan kemuliaan dan kebesaran Rusia.

Karena itu, perang sekarang pun semakin bereskalasi seiring dengan target yang berubah dari Rusia.

Oleh karenanya upaya untuk menciptakan perdamaian di Ukraina dan mengakhiri tragedi kemanusiaan, termasuk oleh Indonesia, perlu terus diupayakan.

“Indonesia bila perlu mengingatkan kepada Rusia, AS dan NATO serta pemerintah Ukraina untuk menahan diri agar perang tidak melebar dengan mengorbankan rakyat Ukraina,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
BNPP Terima Audiensi DPRD Kabupaten Sambas Terkait Pembentukan BPPD
Artikel Terkini
Jelang Musim Haji, MERS CoV di Arab Saudi Perlu Diwaspadai
PJ Bupati Maybrat Pantau Ujian Nasional 3 SD Terdalam di Aifat Utara
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Pj Bupati Maybrat Hadiri Rapat Persiapan Penilaian Akreditasi Delapan Puskesmas
Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas