INDONEWS.ID

  • Kamis, 05/05/2022 14:15 WIB
  • LaNyalla Minta Dalami Motif Pemudik Gunakan Sampan Arungi Selat Bali

  • Oleh :
    • Mancik
LaNyalla Minta Dalami Motif Pemudik Gunakan Sampan Arungi Selat Bali
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyampaikan duka cita kepada pemudik yang menggunakan sampan untuk mengarungi Selat Bali. Dalam perjalanan, seorang pemudik terlempar dan belum ditemukan hingga kini.

Kelima pemudik ini diketahui berangkat dari Bali menuju Banyuwangi, Jawa Timur. LaNyalla meminta pihak terkait mendalami motif para pemudik menggunakan sampan yang keamanannya tidak terjamin.

Baca juga : Mabes TNI Bersama Artha Graha Peduli Berangkatkan Seribu Pemudik dari Keluarga Besar TNI

"Pertama, tentu saya sampaikan duka cita yang mendalam atas hal tersebut. Kedua, saya meminta agar motif kelima pemudik tersebut nekat menggunakan sampan mengarungi Selat Bali agar diusut. Apa motif sesungguhnya di balik aksi nekat mereka," kata LaNyalla kepada media, Kamis (5/5/2022).

Senator asal Jawa Timur itu menyayangkan aksi nekat yang dilakukan kelima pemudik tersebut. Menurutnya, aksi nekat tersebut sesungguhnya tak perlu terjadi.

Baca juga : Pantau Persiapan Operasi Ketupat di Polda Jatim, Kompolnas: Jika Ada Kendala Komunikasikan dengan Para Pemudik

Namun, entah apa yang melatarbelakangi aksi nekat mereka, sehingga memilih menggunakan sampan untuk menyebrang ke Banyuwangi daripada menggunakan jasa kapal motor dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang.

"Saya kira masalah ini perlu mendapat perhatian serius. Sebab, kita tidak tahu apa motif mereka sehingga nekat menggunakan sampan," ujarnya.

Baca juga : Tim Pantauan BPNB di Wilayah Jakarta, Pemudik Patuh Protokol Kesehatan Covid-19

LaNyalla menilai beberapa kemungkinan aksi nekat mereka tempuh, salah satunya dilatarbelakangi faktor ekonomi. Selain faktor ekonomi, faktor persyaratan menempuh perjalanan juga turut disorot.

"Saya menduga ini bisa saja terjadi karena faktor ekonomi. Tapi bisa juga karena faktor lainnya. Apakah ada kebijakan atau persyaratan yang memberatkan mereka jika menggunakan Kapal Ferry dan lainnya, ini juga yang harus didalami. Ini bukan sekadar kecelakaan semata," ujar LaNyalla.

Pada saat yang sama, LaNyalla meminta Tim SAR tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak lain, baik dari kalangan nelayan dan juga komunitas lain yang memiiki aktivitas di pesisir pantai terkait pencarian korban agar bisa segera ditemukan.

"Kepada keluarga korban, saya menyampaikan duka cita dan semoga diberikan ketabahan," harap LaNyalla.

Sebagaimana diketahui, Tim SAR melakukan pencarian di hari ke-7, sejak hilangnya Hermanto 41 tahun warga Ketapang Lampu Desa Pengambengan, Kecamatan Negara Jembrana di perairan Jembrana, Bali. Tim melakukan penyisiran di darat atau di sepanjang pantai Jembrana.

Jaraknya sekurang lebih empat kilometer yang disisir oleh tim. Tim pencarian sendiri terdiri dari pihak SAR pos pencarian dan pertolongan Jembrana, dan TNI AL.*

Artikel Terkait
Mabes TNI Bersama Artha Graha Peduli Berangkatkan Seribu Pemudik dari Keluarga Besar TNI
Pantau Persiapan Operasi Ketupat di Polda Jatim, Kompolnas: Jika Ada Kendala Komunikasikan dengan Para Pemudik
Tim Pantauan BPNB di Wilayah Jakarta, Pemudik Patuh Protokol Kesehatan Covid-19
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas