INDONEWS.ID

  • Jum'at, 06/05/2022 13:30 WIB
  • Kenapa Anies Selalu Diserang?

  • Oleh :
    • indonews
Kenapa Anies Selalu Diserang?
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Aendra Medita Kartadipura. (Foto: repro)

Oleh: Aendra Medita Kartadipura*)

INDONEWS.ID - Seorang kawan bilang pada pagi tadi kepada saya. “Kang kenapa Anies selalu diserang?”

Baca juga : Pemberdayaan Perempuan Melakukan Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pelatihan "Metode Sadari Dan Pembuatan Teh Herbal Antioksidan"

Pertayanyaan itu muncul dari luar Jakarta. Ia sedang mudik dan tiba-tiba telepon saya. Ia sebenarnya bukan pencinta Anies, tapi mulai menaruh hati pada Anies. Saya tak langsung jawab soal pertanyaannya.

Tapi saya alihkan dulu dengan pertanyaan, gimana lebaran disana enak? Ia bilang enak dah dua tahun tak mudik kini bisa menikmati alam desa dan bisa makan ketan tape hitam yang enak. Ia juga bercerita lagi soal adanya rasa cinta desa yang nyata. Angin segar dan pemandangan alam yang masih hijau.

Baca juga : Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap

Saya menangkap bahwa desa di Jawa Barat itu masih asyik. Usai kisah tentang desanya ia kembali bertanya gimana soal Anies? Rupanya ia penasaran, tapi saya tak langsung jawab ke masalah inti. Saya bilang dulu, kamu dapat viral soal orang Sholat Ied di JIS? Kawan saya ini langsung nyamber…”Iya dahsyatt itu… makanya saya tanya Akang…soal kenapa Anies selalu diserang?

Akhirnya saya jawab, begini: Anies itu Gubernur DKI Jakarta, Anies itu sedang berkerja nyata, Anies itu tak banyak bicara, ia menjaga cangkemnya dengan kerja dan upaya bukan dengan cara bacot yang diumbar. Anies itu tak pernah mau cari masalah ia memecahkan masalah dengan cara yang arif dan bijak. Anies itu kerja tanpa gembar gembor, meski media mainstream tak beritakan ia tetap jalani itu. Anies itu memuliakan orang di kampung aquarium yang digusur di ubah dan dijadikan kawasan harapan mandiri. Anies itu buat kawasan yang tadinya kasusnya banyak BMW jadi JIS dan akan ada arena Formula lagi. Anies ciptakan jembatan penyebrangan saja jadi destinasi. Dan Silakan jalan di Sudirman sudah sangat seperti di dunia yang sangat keren.

Baca juga : Persahabatan yang Tak Lekang oleh Waktu, Perbedaan Profesi, dan Pilihan Politik

Saya juga katakan Anies itu memuliakan orang bukan sekadar yang hidup. Warga yang mati pun ia muliakan dengan membawa kerandanya. Ia kerja nyata, bukan dalam imajinasi. Anies itu juga terbuka. Dan yang menarik ada wartawan senior dan pemilik bos media dulu besar banget dana pernah jadi mentei BUMN awalnya tak percaya akan ada JIS yang megah dan saat dah jadi kaget lalu dia takjub…siapa dia silakan Googling saja.

Oh ya kang kenapa Anies diserang terus? Tanya Kawan ini. Saya kembali jawab ya biasa kalau yang nyerang itu biasa tak mampu. Bisanya cuma teriak-teriak saja. Lalu saya jelaskan juga bahwa saat Sholat IED di dunia ramai dan JIS masuk dalam hitungan liputan dunia maka banyak yang sumir yang melihat tapi ya biar saja. Oh ya ada loh kata saya, Komisaris yang Buzzer itu bahkan menghina bahwa Katanya Anies sedang lakukan politik identitas. Loh komisaris kok buzzer kualitas yang begitu, kerja aja di tupoksimu, jangan cape-cape ikut berseloroh.

Saya juga katakan ke kawan ini yang sedang di Kuningan Jawa Barat itu bahwa biar Anies diserang terus tak apa-apa yang jelas itu yang saya sebut diatas mungkin masih kurang sebutan untuk Anies yang tak suka rame-rame, tapi Anies itu ya telah lama  kok sejak dipilih jadi Gubernur rasa Presiden itu Nyata-Nyata Kerja loh…

Jangan tanya kerja apa? Tapi itulah Anies yang mudik kemarin fitnah pun makin saja tenang dan bijak. Bahkan Anies kini tak akan berlakukan operasi Justisi dimana orang yang balik usai mudik ajak warga desa tak masalah dan datang saja karena Jakarta kan milik semua warga. Cerdas.

Anies adalah kerjanya bukan kerja kerja kerja tapi Anies mewujudkan banyak hal untuk warga Jakarta dan  Indonesia jadi cermin yang hakiki. Ya pak Anies? Tak perlu di jawab juga sih oleh Pak Anies biar publik paham dan yang nyerang itu biar saja nanti juga diam bahkan malu. CAG!!!

*) Aendra Medita Kartadipura adalah pengamat sosial budaya

Artikel Terkait
Pemberdayaan Perempuan Melakukan Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pelatihan "Metode Sadari Dan Pembuatan Teh Herbal Antioksidan"
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Persahabatan yang Tak Lekang oleh Waktu, Perbedaan Profesi, dan Pilihan Politik
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas