Penulis : Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara)
Pada 25 Mei 2022 saya dari Forrest Hill New York menjadi Chair pertemuan 3rd Road to Side Event - One Health Indonesia G20 Presidency, bersama Dr John Leigh dari Australia.
Pembicaranya selain dari Indonesia adalah dari India, Jerman, Bangladesh, WHO dan OIE (badan kesehatan hewan sedunia). Pesertanya juga dari berbagai negara G20 dan undangan lain, dan yang memberi masukan a.l. perwakilan dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Meksiko dan Uni Eropa. Jadi ini benar-benar pertemuan berskala internasional, dan pelaksanaan juga lintas negara, pelaksanaan ada di Jakarta, saya sebagai Chair di New York, co-chair di Australia dan peserta dari berbagai negara di dunia.
Dibahas dua hal penting tentang One Health, suatu pendekatan bersama antara kesehatan manusia, kesehatan hewan dan aspek lingkungan. Pertama tentang upaya menilai kesenjangan ("gap analysis") antara konsep dan implementasi One Health, yang dilakukan dengan Self Assessment Questionnaire (SAQ) sebagai salah satu alatnya. Ke dua, membahas aspek "governance" One Health, antara lain bagaimana melibatkan multi sektor yang cukup kompleks.
Pada dasarnya semua negata memberi apresiasi atas inisiatif Indonesia mengangkat One Health dalam Presidensi G20 2022 ini. Secara tehnis juga disampaikan berbagai masukan dan didiskusikan bagaimana tindak lanjut yang akan dilakukan. Pertemuan berikutnya adalah pada 8 Juni 2022 di Lombok NTB yang akan menghasilkan policy brief untuk pelaksanaan dan penggalakan penerapan konsep One Health tidak hanya di anggota G20 tetapi juga di dunia, yang akan dimasukkan ke Quadripartite, yaitu gabungan antara 4 organisasi internasional yaitu WHO, FAO (pertanian), OIE dan UNEP(lingkungan) . Ini akan menjadi salah satu sumbangsih negara kita dalam diplomasi kesehatan dunia, sesuatu yang memang sudah lama kita lakukan dan harus terus ditingkatkan.