INDONEWS.ID

  • Kamis, 26/05/2022 11:10 WIB
  • One Health dari Jakarta ke New York

  • Oleh :
    • luska
One Health dari Jakarta ke New York

Penulis : Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara)

Pada 25 Mei 2022 saya dari Forrest Hill New York menjadi Chair pertemuan 3rd Road to Side Event - One Health Indonesia G20 Presidency, bersama Dr John Leigh dari Australia.
Pembicaranya selain dari Indonesia adalah dari India, Jerman, Bangladesh, WHO dan OIE (badan kesehatan hewan sedunia). Pesertanya juga dari berbagai negara G20 dan undangan lain, dan yang memberi masukan a.l. perwakilan dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Meksiko dan Uni Eropa. Jadi ini benar-benar pertemuan berskala internasional, dan pelaksanaan juga lintas negara, pelaksanaan ada di Jakarta, saya sebagai Chair di New York, co-chair di Australia dan peserta dari berbagai negara di dunia.

Baca juga : Tanggal 29 Februari 2024: Hari "Penyakit Jarang" se-Dunia

Dibahas dua hal penting tentang One Health, suatu pendekatan bersama antara kesehatan manusia, kesehatan hewan dan aspek lingkungan. Pertama tentang upaya menilai kesenjangan ("gap analysis") antara konsep dan implementasi One Health, yang dilakukan dengan Self Assessment Questionnaire (SAQ) sebagai salah satu alatnya. Ke dua, membahas aspek "governance" One Health, antara lain bagaimana melibatkan multi sektor yang cukup kompleks.

Pada dasarnya semua negata memberi apresiasi atas inisiatif Indonesia mengangkat One Health dalam Presidensi G20 2022 ini. Secara tehnis juga disampaikan berbagai masukan dan didiskusikan bagaimana tindak lanjut yang akan dilakukan. Pertemuan berikutnya adalah pada 8 Juni 2022 di Lombok NTB yang akan menghasilkan policy brief untuk pelaksanaan dan penggalakan penerapan konsep One Health tidak hanya di anggota G20 tetapi juga di dunia, yang akan dimasukkan ke Quadripartite, yaitu gabungan antara 4 organisasi internasional yaitu WHO, FAO (pertanian), OIE dan UNEP(lingkungan) . Ini akan menjadi salah satu sumbangsih negara kita dalam diplomasi kesehatan dunia, sesuatu yang memang sudah lama kita lakukan dan harus terus ditingkatkan.

Baca juga : 7 penyakit Pancaroba, Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini

 

Baca juga : PDPI 50 Tahun
Artikel Terkait
Tanggal 29 Februari 2024: Hari "Penyakit Jarang" se-Dunia
7 penyakit Pancaroba, Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini
PDPI 50 Tahun
Artikel Terkini
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas