Jakarta, INDONEWS.ID - Hadirnya pandemi Covid-19 mendorong banyak perempuan di desa untuk bergabung dalam program Permodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Sebelum pandemi Covid-19, jumlah nasabah PNM Mekaar mencapai 5,6 juta. Saat ini jumlahnya telah meningkat pesat hingga mencapai 12,7 juta nasabah.
Hal ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara silaturahmi akbar Muslimat NU se-kota Palembang yang juga disiarkan secara daring, Minggu (19/6/2022).
“Pada saat pandemi Covid-19, jumlah nasabah PNM Mekaar bertambah 7,1 juta nasabah. Artinya apa? Pada saat pandemi Covid-19 kalau kita mau berusaha, kita mau bekerja, pasti ada jalan,” kata Erick.
Mekaar sendiri merupakan layanan pinjaman modal yang dihadirkan PNM untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro.
Selain akses permodalan, program PNM Mekaar juga dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok. Untuk menjalankan program ini, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 40 triliun di bawah Kementerian BUMN.
“Kita mendorong program ibu-ibu Mekaar yang ada di desa-desa, pinjaman Rp 1 juta sampai Rp 4 juta tanpa agunan. Kenapa? Supaya ekonomi di desa bisa menjaga pembangunan ekonomi keluarga dan menunjang pendidikan,” ungkap Erick.
Meskipun peningkatan jumlah nasabahnya sudah sangat pesat, Erick berharap semakin banyak lagi perempuan yang memanfaatkan program PNM Mekaar untuk menjalankan usahanya. “Targetnya bisa mencapai 20 juta ibu-ibu di seluruh desa,” terang Erick.
Melihat pentingnya program PNM Mekaar bagi perempuan di desa yang memiliki keterbatasan dalam mengakses pembiayaan modal kerja, Erick berharap program ini akan terus ada, meskipun nantinya ia tidak lagi menjabat sebagai Menteri BUMN.
“Saya sebagai Menteri BUMN ingin memegang amanah. Program-program yang saya dorong bukan program karena saya menjabat sebagai menteri, tetapi program yang walaupun nantinya sudah tidak menjabat tetapi bisa tetap berjalan," ujar Erick.
Jangan jadi kebiasaan, program yang sudah bagus diberhentikan hanya karena tidak suka dengan pemimpin sebelumnya. Saya mau lihat, Menteri BUMN berikutnya, kalau berani menyetop program PNM Mekaar, akan didemo oleh ibu-ibu,” tambah Erick.