INDONEWS.ID

  • Senin, 22/08/2022 11:32 WIB
  • Kuliah Umum Politik Luar Negeri RI, Indonesia dan Dinamika Dunia di Universitas Lampung

  • Oleh :
    • luska
Kuliah Umum Politik Luar Negeri RI, Indonesia dan Dinamika Dunia di Universitas Lampung

Lampung, INDONEWS.ID - Kementerian Luar Negeri untuk pertama kalinya menyelenggarakan kuliah umum secara serempak di 37 provinsi (termasuk Lampung) dan menjadi sebuah rekor yang dikukuhkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). MURI menganugerahi predikat “Penyelenggaraan Kuliah Umum Politik Luar Negeri Serempak di Provinsi Terbanyak (37 Provinsi)”. Kuliah umum ini diadakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kementerian Luar Negeri ke-77 pada tanggal 19 Agustus 2022 atau 2 hari setelah perayaan Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2022. 

Kuliah umum dengan tema “Indonesia dan Dinamika Dunia” diawali dengan pengantar oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi secara daring dari Jakarta. 

Sambutan pembuka kuliah umum di Universitas Lampung disampaikan oleh Dekan Fakultas FISIP, Dra. Ida Nurhaida, MA dan sambutan penutup oleh Ketua Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Lampung, Dr. Ari Darmastuti, MA. Kuliah umum dipandu oleh Hasbi Sidik Sidik, MA.

Kuliah umum disampaikan oleh Duta Besar Prayono Atiyanto, Diplomat Ahli Utama pada Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan (KSIA) Amerika dan Eropa sebagai narasumber dan diikuti oleh lebih dari 300 orang peserta di antaranya 140 orang hadir secara luring. Sedangkan peserta lainnya (dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia) mengikuti secara daring. 

Kuliah umum ini juga diselingi dengan acara quiz yang dipandu oleh dua diplomat ahli pertama Direktorat KSIA Amerika dan Eropa, yaitu Ayu Sekripsia Sari dan Arum Diah Purwoningrum. Kedua diplomat muda ini juga berkesempatan turut berpartisipasi secara aktif dalam sesi diskusi. Partisipasi diplomat muda mendampingi diplomat yang senior sejatinya adalah wujud dari kolaborasi lintas generasi di Kementerian Luar Negeri RI.

Materi kuliah yang disampaikan terutama mencakup: (1) harapan mengenai peran pemuda pada era Indonesia Emas 2045; (2) situasi dunia yang kompleks ditandai dengan sejumlah persoalan yaitu rivalitas kekuatan besar dunia makin menajam, “me first policy” makin menguat, “trust deficit” makin mencuat, “global governance” tidak dapat berfungsi dengan baik; (3) politik luar negeri bebas aktif yang tetap relevan; (4) kontribusi diplomasi Indonesia di tengah pandemi Covid 19; (5) diplomasi perdamaian dan kemanusiaan Indonesia utamanya kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina (29 Juni 2022) dan ke Rusia (30 Juni 2022), kontribusi kemanusiaan bagi Afghanistan, penyelesaian krisis di Myanmar (6) diplomasi ekonomi Indonesia termasuk program-program unggulan di kawasan Amerika dan Eropa yaitu INALAC Business Forum (Indonesia dengan negara Amerika Latin dan Karibia), INACEE Business Forum (Indonesia dengan negara Eropa Tengah dan Timur), Indonesia-Europe Business Forum (Indonesia dengan negara Eropa Barat, Tengah, Selatan), Platform Digital INA-ACCESS; (7) peran Presidensi Indonesia di G20; (8) makna pengembangan kerja sama dengan organisasi regional Amerika dan Eropa (Uni Eropa, FEALAC, ASEM, EFTA, Mercosur, Caricom, EAEU). Selain itu juga dilakukan dialog mengenai kontribusi diplomasi bagi provinsi Lampung. (Lka)

                                                              


 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Peluncuran Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Maybrat 2024 Diselenggarakan di Lapangan Ela Kodim
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas