Jakarta, INDONEWS.ID - China merupakan negara penghasil beras terbesar di dunia. Produksinya mencapai 150 juta ton pertahun. Di bawahnya ada India yakni 100 juta ton dan Indonesia urutan ke-3 dunia dengan produksi 35 juta ton pertahun. Bangladesh 33 juta dan Vietnam ke-5 dengan produksi 27 juta ton.
Namun rakyat Indonesia adalah pemakan nasi terlahap di atas bumi. Sehari sanggup menghabiskan beras 200 gram perhari per orang dengan lauknya sedikit. China, rakyatnya cuma mampu habiskan 90 gram perhari tapi daging babinya semangkok penuh.
Asal usulnya, nenek moyang kita sebenarnya pemakan sagu dan talas-talasan, tanaman asli Nusantara yang tumbuh amat subur. Sisa-sisa budayanya masih tertinggal, orang Jawa bilang nasi itu Sego. Sementara urang Sunda mau dahar bilangnya sangu. Sego dan sangu akar katanya dari sagu.
Datanglah bangsa India, para pendeta Budha membawa biji padi-padian alias oryza sativa nama latin dari Dewi Sri. Sudah 3 tahun terakhir, kita tidak import beras lagi. Ini prestasi hebat! Makanya presiden Jokowi dapat penghargaan internasional dari lembaga internasional IRRI belum lama ini.
Bulog, di gudangnya masih menyimpan beras 800.000 ribu ton. Sedangkan kebutuhan beras nasional pertahun sekitar 30 juta ton. Politik pangan politik perut itu sangat menentukan. Bung Karno dan pak Harto, ordenya runtuh gara-gara rakyat tidak punya beras.*(Zaenal)