Jakarta, INDONEWS.ID - Bom bunuh diri menewaskan 22 orang - beberapa diantaranya anak-anak - dalam ledakan yang terjadi menjelang usainya konser bintang pop Ariana Grande di Manchester Arena Senin malam waktu setempat.
Setidaknya 59 orang luka-luka dalam ledakan itu, yang dipicu oleh bahan peledak custom yang dibawa si penyerang. Terjadi kepanikan sesaat setelah suara gemuruh di dalam arena dan para penonton berhamburan sambil mencari teman dan keluarga mereka yang terpisah.
Kepala polisi Greater Manchester Ian Hopkins mengatakan bahwa para penyidik meyakini serangan bom bunuh diri ini diprakarsai oleh satu orang yang meninggal di tempat kejadian, meskipun para detektif saat ini sedang bekerja untuk menentukan apakah dia "bekerja sendiri atau bagian dari suatu jaringan".
Kejadian ini merupakan serangan teror terburuk yang menimpa Inggris sejak serangan bom bunuh diri pada bulan Juli 2005 lalu di London, dimana 52 orang meninggal dan juga bertepatan dengan hari terbunuhnya Lee Rigby oleh ekstrimis Islam 4 tahun lalu.
Pemilihan Umum di Inggris pun ditunda akibat serangan teror ini dan Perdana Menteri Theresa May mengadakan rapat darurat bersama para jajarannya. Polisi juga meminta partisipasi para penonton dan saksi mata untuk membantu mereka dengan dokumentasi pribadi dari kejadian ini yang sekiranya dapat membantu penyelidikan. (dey)