INDONEWS.ID

  • Rabu, 26/10/2022 15:21 WIB
  • Di Kota Paling Timur Flores, Para Legend Riders Kagumi Keindahan Bukit Fatima

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Di Kota Paling Timur Flores, Para Legend Riders Kagumi Keindahan Bukit Fatima

Jakarta, INDONEWS.ID - Touring "Jelajah Flores 1001 Tikungan" sungguh bukan sebatas touring mengukur panjang lintasan. Pasalnya, para riders yang tergabung dalam Komunitas Legend Riders juga mengunjungi dan menyinggahi beberapa spot-spot wisata di sepanjang jalur lintasan.

Touring para legenda balap Indonesia yang tenar di era 80an hingga 90an kali ini sungguh merupakan touring peradaban dengan mengekplorasi potensi wisata yang ada di di Pulau Flores mulai dari ujung timur hingga barat, terutama warisan budayanya.

Para riders berangkat dari penginapan pukul 07.00 pagi. Perjalan dari Maumere, Ibukota Kabupaten Sikka menuju titik start tour "Jelajah Flores 1001 Tikungan" yakni Katedral Larantuka menempuh jarak sekitar 140 km.

Setibanya di Larantuka, Ibukota yang menjadi rumah bagi kerajaan Katolik satu-satunya di Nusantaara ini, para riders mengunjungi Istana Raja Larantuka. Mereka berkesempatan bertemu dengan cucu raja terakhir keturunan Portugis.

Selanjutnya mereka menuju Bukit Fatimah. Bukit Fatima sendiri masuk dalam daftar situs yang wajib dikunjungi wisatawan bila mendatangi daerah yang terletak paling ujung Nusa Nipa, sebutan bagi Pulau Flores sebelum masuknya denominasi Portugis di pulau yang sepintas menyerupai ular itu.

Bukit Fatima merupakan sebuah tempat atau taman berdoa untuk umat Katolik di Larantuka. Taman doa ini terletak di Sandominggo, Kelurahan Larantuka, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang dibangun sejak tahun 2014 dan terbuka untuk umum.

Di taman doa Bukit Fatima ini terdapat Salib Yubelium yang ditahtahkan pada tahun 2000. Taman doa ini berada di atas puncak bukit Sandominggo, dimana para peziarah disuguhi pemandangan pulau Adonara dan Solor.

Karena berada di atas ketinggian, tentu saja tempat ini sangat cocok untuk berdoa, karena suasananya yang sunyi dan nyaman.

Taman doa Bukit Fatima tidak jauh berbeda dengan taman doa pada umumnya. Dimana pengunjung atau peziarah dapat berdoa secara pribadi dan lebih khusyuk.

Yang membuat taman doa Bukit Fatima berbeda dengan taman doa lainnya adalah tempat para peziarah berdoa. Di taman ini para peziarah berdoa di dalam Kapel (Kapela Maria Fatima) yang didesain terbuka atau tidak tertutup seperti Kapel pada umumnya.

Di area sekitar Kapel Maria Fatima ini terdapat berbagai macam bunga yang ditanam mengelilingi kapel dan tepat didepannya dibangun tempat-tempat duduk permanen, yang membuat taman doa Bukit Fatima semakin nyaman dan elok dipandang mata.

Semenjak dibuka, taman doa ini ramai dikunjungi peziarah. Para peziarah umumnya datang pada sore hari dan berkelompok.

Setelah mengagumi keindahan Bukit Fatima dengan berfoto ria, para Riders kembali menggeber tunggangannya menuju Katedral Larantuka atau Katedral Reinha Rosari.

Di sana, mereka disambut unsur Muspida Flores Timur antara lain mewakili Pemda dalam kesempatan itu adalah Ir. Tulit Beni selaku Asisten Administrasi Umum Setda Flores Timur, Ketua MUI Flores Timur, Romo Hendrik, Deken Keuskupan Larantuka dan beberapa pejabat dari Pemda Flotim lainnya.

Pada kesempatan itu, Ir. Tulit Beni mewakili Pemda Flotim menyampaikan sambutan serta doa dari perwakilan agama katolik dan islam oleh Romo Hendri dan Ketua MUI Flotim.

Para riders selanjutnya secara resmi dilepas untuk memulai touring ""Jelajah Flores 1001 Tikungan" untuk Tour de Flores Heritage (TdFH) yang berlangsung selama sepekan mulai 24-31 Oktober 2022. Ini menjadi simbol dimulainya perjalanan menyusuri jalanan Flores yang terkenal meliuk-liuk dipenuhi tikungan-tikungan tajam menantang adrenalin.

Para riders selanjutnya bergegas menuju titik berikutnya yakni Maumere, Ibukota Kabupaten Sikka. Di kota ini, para riders melakukan penanaman mangrove di Biara Rogationis. Agenda ini dilakukan dengan penyerahan secara simbolis bibit mangrove oleh perwakilan riders, Joel Mastana dan dari pihak biara oleh Pater Fedrikus Yoris Ndawi, RCJ.

Untuk diketahui, sebanyak 20an Legenda balap nasional yang berjaya di dalam negeri dan kancah internasional pada era 1980-an akan menjelajahi Pulau Flores pada 24 hingga 29 Oktober 2022.

Sebanyak 20 sepeda motor dari berbagai merek milik para pereli senior tersebut, Kamis (13/10) malam diberangkatkan dari Jakarta menuju Maumere, Flores menggunakan jasa ekspedisi Global Trans milik warga lokal Flores.

Para legenda yang mengikuti turing bertajuk “Jelajah Flores 1001 Tikungan” tersebut yakni, Chepot Hani Wiano, Rio Sarwono, Fauzi Aldjufrie, Dolly Indra Nasution, Dani Sarwono, Dodo TS, Arie Hermanto, Irwan Rachim, Rimet Za Hendry dan lain-lain.

Di sela-sela kegiatan ini, para riders juga akan melakukan aksi sosial, sumbangan buku, dan penanaman Mangrove di kawasan Sikka, Maumere.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Lingkungan Hidup mendukung penyelenggaraan Tour de Flores Heritage, pada 24-30 Oktober 2022.

Penanaman manggrove akan difasilitasi oleh Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove Ditjen (PDASRH) KLHK.

Sementara sumbangan buku dilaksanakan dengan dukungan Yayasan Flores Abdi Bangsa (FAB) dan Yayasan Cipta Insan Bhakti (YCIB).

Sebagai catatan, selain sebagai mantan pembalap yang namanya berkibar gemilang di masa lalu. Mereka ini merupakan pengusaha-pengusaha nasional. Harapannya, kehadiran para riders ini akan membuka pintu Investasi bagi bumi Flores.*

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Saksikan Pekan Gawai Dayak Kalbar, Ratusan Warga Malaysia Serbu PLBN Aruk
Buka WWF ke-10, Presiden Jokowi Berharap Bisa Ciptakan Kepastian Distribusi Air Bersih
Realisasikan Investasi di Indonesia, Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Dapat Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal
Macet, Menteri AHY Memilih Jalan Kaki ke Acara Pembukaan WWF
Pj Bupati Maybrat Hadiri Festival BENLAK 2024, Peringati Hari Jadi ke-17 Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas