INDONEWS.ID

  • Sabtu, 29/10/2022 14:10 WIB
  • LaNyalla Minta Pemerintah Jamin Akses BBM Bagi Masyarakat Desa

  • Oleh :
    • Mancik
LaNyalla Minta Pemerintah Jamin Akses BBM Bagi Masyarakat Desa
Ketua DPD RI Lanyalla Mahmud Mattalitti. ( Foto:Ist)

INDONEWS.ID - Susahnya masyarakat di pedesaan mendapatkan BBM, menjadi perhatian serius Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurut LaNyalla, pemerintah dan Pertamina harus menjamin seluruh masyarakat tak mampu bisa menjangkau BBM subsidi, termasuk masyarakat pedesaan.

Dijelaskan LaNyalla, ia telah menerima aspirasi dari masyarakat desa mengenai hal ini. Termasuk masyarakat desa di Majalengka, Jawa Barat, yang mengadukan jika mereka harus membayar hingga Rp14.000 perliter demi mendapatkan BBM subsidi jenis Pertalite. Padahal, banderol Pertalite hanya Rp10.000 perliter

Baca juga : Maybrat Sabet Penghargaan Bergengsi Pemerintah Daerah Mendukung BBM 1 Harga di BPH Migas Awards 2023

Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan jika pengawasan harus dilakukan dengan ketat.

"Yang harus diingat, SPBU memang sudah tidak boleh menjual ke pengecer semenjak UU Migas ada, SPBU hanya boleh menjual ke end user," tuturnya, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga : DPD RI Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan BBM dan Penghapusan Subsidi Listrik

Dijelaskan LaNyalla, BUMDes sebenarnya bisa menjual BBM dengan membuka Pertashop.

"Tapi, Pertashop hanya menjual Pertamax. Kita harapkan Pertamina memberikan kebijakan lebih. Sehingga Pertashop yang ada di desa juga bisa menjual BBM jenis lain, khususnya subsidi. Sehingga masyarakat desa bisa menikmatinya sesuai dengan harga pasaran," jelasnya.

Baca juga : Aktivis Senior dan Para Pakar Ajak Semua Tokoh Dukung Gerakan Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik

Untuk beberapa kasus di desa, terutama desa-desa di pegunungan yang susah dijangkau oleh truk Tangki, menurut LaNyalla, masih dimungkinkan untuk diskresi.

"Tapi harus ada rekomendasi dari kelurahan lewat bupati untuk pembelian di SPBU melalui drum. Hanya saja mekanisme penjualan ke konsumen, khususnya untuk Pertalite dan Bio Solar, tetap harus tercatat secara digital," katanya.

Untuk kasus di Majalengka, LaNyalla mengimbau sebaiknya melalui mekanisme yang sudah ada. Artinya, Kades atau Lurah intens berkoordinasi dengan jajaran di atasnya, termasuk kepolisian untuk menjamin distribusi.

"Contoh di Madiun, saat petani membutuhkan BBM untuk mengisi genset yang digunakan untuk air sawah, bupati minta dialokasikan BBM-nya ke Pertamina. Kemudian Pertamina menunjuk SPBU yang boleh menyalurkan BBM-nya," tutupnya.*

Artikel Terkait
Maybrat Sabet Penghargaan Bergengsi Pemerintah Daerah Mendukung BBM 1 Harga di BPH Migas Awards 2023
DPD RI Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan BBM dan Penghapusan Subsidi Listrik
Aktivis Senior dan Para Pakar Ajak Semua Tokoh Dukung Gerakan Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik
Artikel Terkini
Menteri PANRB Minta Instansi Pemerintah Segera Rampungkan Rincian Formasi ASN 2024
Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital
TB dan "Airborne Infections Defense Platform" di Serang
Pj Gubernur Agus Fatoni Bersama Kedubes Kanada Perkuat Kerjasama Penanganan Permasalahan Perubahan Iklim
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas