Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis update korban meninggal gempa bumi Cianjur, Senin (21/11), berkekuatan magnitudo 5,6. Hingga Pukul 16.00 WIB, tercatat 14 orang meninggal dunia.
"Korban jiwa sudah ada 14 orang meninggal dunia," ujar Kepala BNPB Suharyanto dalam jumpa pers virtual, Senin (21/11).
Menurut dia, korban meninggal dunia kemungkinan masih akan bertambah. Dia berharap data korban dapat segera dituntaskan. "Untuk korban luka-luka sebanyak 17 orang," kata dia.
Sebuah video memperlihatkan kondisi ramai korban penuh luka di halaman RSUD Sayang Cianjur. Mereka hingga tak tertampung di dalam IGD. Seluruh korban tampak dirawat di lapangan terbuka.
Bahkan, tampak ada beberapa korban yang telah tak berdaya hanya bisa tidur saja. Beberapa pasien tampak tengah dipasang infus oleh tenaga kesehatan.
Semua orang tampak sibuk menolong para korban dampak gempa. Beberapa terlihat diperban, hingga masih ada yang mengenakan pakaian dengan bercak darah.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut pihaknya hingga kini masih mendata kerusakan akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Menurut Abdul, berdasarkan data yang dia terima dari BPBD Cianjur, terdapat beberapa rumah yang mengalami kerusakan. Tak hanya rumah, memurut dia RSUD Kabupaten Cianjur turut mengalami kerusakan akibat gempa.
"Di samping bangunan rumah, Pusdalops mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat 1 unit, dan RSUD Cianjur rusak sedang 1," ujar Abdul dalam keterangannya, Senin (21/11).
Kerusakan juga terjadi pada fasilitas publik. Namun dia menyebut masih mengidentifikasi lebih lanjut tingkat kerusakannya.
"Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah 2 unit, fasilitas pendidikan 3, tempat ibadah 1," kata dia.*