indonews (Qatar) - Kapten tim Inggris Harry Kane tak punya pilihan lain kecuali menuruti perintah federasi sepakbola Inggris, FA.
Ia tak jadi mengenakan armband atau ban kapten OneLove dalam pertandingam Inggris vs Iran malam ini.
Tadinya ia bersikeras memakai atribut itu sebagai simbol perlawanan atas diskriminasi Qatar terhadap komunitas LGBT.
Pembatalan itu dilakukan FA setelah gagal melobi FIFA. Alasan utama FA adalah kewajiban federasi melindungi para pemainnya. Akhirnya ia gunakan ban kapten bertuliskan `no discrimination`.
Dalam pernyataan tertulisnya, jubir FA menyebut mendukung rencana aksi pemain The Three Lions untuk mengangkat isu LGBT dalam pertandingan di Piala Dunia 2022. Mereka sudah laporkan agenda itu kepada FIFA sejak September silam namun tak ada tanggapan.
"Sekarang FIFA terapkan aturan baru dan sebagai anggota kami harus tunduk. Jika hanya sanksi denda kami siap membayar," kata sang jubir.
Tadinya FIFA hanya memberikan imbauan kepada anggotanya untuk menghormati semua peraturan di Qatar dan fokus hanya pada sepakbola. Namun karena Kane dan 8 kapten timnas Eropa lainnya kompak akan lakukan aksi mendukung LGBT di tengah lapangan, FIFA akhirnya menelurkan aturan baru, hsrus gunakan atribut kapten yang ditentukan FIA. Sanksi yang tadinya hanya denda, kemudian ditambah dengan hukuman kartu kuning bagi skipper yang tetap mengusung atribut dukungan pada LGBT.
Kartu kuning ini yang ingin dihindari Inggris. Jika Kane bersikeras dengan aksinya maka dipastikan ia tak bakal bisa merumput melawan Wales dalam laga terakhir mereka di fase grup.
"Kami harus melindungi pemain. Tak ingin ada pemain yang dihukum kartu, bahkan terancam tak bisa tampil di ajang sepenting Piala Dunia," imbuh pernyataan FA.
Belum jelas akankah 8 negara Eropa lainnya akan bersikap seperti Inggris.
Sikap Belanda akan terlihat saat tanding melawan Senegal pukul 23.00 WIB malam ini. (rnp)