Jakarta, INDONEWS.ID - Pemimpin Redaksi Indonews.id, sebuah media online yang kehadirannya melalui restu Presiden Jokowi kembali membawa kabar mengejutan.
Pasalnya, sosok yang memiliki banyak pertemanan karena luwes membangun hubungan persahabatan ini dipercayakan menjadi Pengurus Dewan Pimpinan Forum Bhayangkara Indonesia atau yang disingkat FBI.
Pria yang 30an tahun mengabdi sebagai dosen di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan menjadi dosen tamu di SESKO AL ini didapuk menjadi Ketua Bidang Media, Informasi dan Komunikasi FBI.
Forum Bhayangkara Indonesia (FBI) sendiri didirikan oleh sejumlah purnawirawan tinggi polri dan pejabat tinggi lainnya.
Kehadiran FBI dalam rangka menyalurkan aspirasi rakyat, memberdayakan potensi yang ada di bumi pertiwi demi mensejahterakan rakyat munuju terciptanya keadilan, keamanan di segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Irjen Pol (p) Drs Eddy Kusuma Wijaya SH., MH., MM selaku Ketum FBI bersama Asri Hadi (foto kiri) dan Ketua I FBI H Khairil Hamzah SH. MH bersama Asri Hadi (Foto kanan)
"Bagi saya ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri dapat menjadi pengurus inti dalam organisasi yang digawangi dan dijalankan oleh para perwira tinggi purnawirawan Polri," kata Asri Hadi di Jakarta, Sabtu (15/1/22).
Asri Hadi mengatakan, kepercayaan terhadap dirinya untuk bergabung bersama para purnawirawan petinggi Polri tidak terlepas dari jalinan hubungan persahabatan yang dibangunnya selama puluhan tahun.
"Jadi saya diajak menjadi anggota FBI karena mengenal tokoh-tokoh nasional yang ada di FBI seperti Komjen Pol (purn) Drs. Oegroseno SH, Irjend Pol (purn) Drs. Eddy Kusuma Wijaya SH MH.MM dan H Khairil Hamzah SH MH dan lainnya," beber Asri Hadi.
Profil Asri Hadi
Asri Hadi lahir di Desa Lintau, Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, pada 25 Mei 1958.
Pria bergolongan darah B ini merupakan anak dari pasangan Sayang Sarif dan Ramli Hadi.
Asri Hadi menikah dengan Marie Laurentia Loedin pada 24 Oktober 1999 di hari Minggu jam 09.30 di Aula Masjid Darul Adzaar, Lebak Bulus.
Asri Hadi menghabiskan masa kecilnya di Taman Kanak-kanak Melati. Kemudian merampungkan masa kecil di Sekolah Dasar Ora Et Labora, Jakarta Selatan.
Selepas SD, Asri Hadi melanjutkan pendidikannya di SMPN 13 Jakarta. Lalu tiga tahun kemudian menempuh pendidikan di SMAN 3 Teladan, Jakarta (sebuah sekolah yang sukses mencetak banyak tokoh nasional seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Pimpinan DPR Rachmat Gobel, KSAU Fahar Prasetyo dan masih banyak lagi yang sukses melambung di beragam bidang yang digeluti) dan tamat pada 4 Desember 1976.
Pada 1977, ia terdaftar di tiga (3) Universitas sekaligus yakni sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pada saat yang sama, juga sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung serta Pajajaran Bandung.
Uniknya lagi, pada 1978 Asri Hadi menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia dan Lulus dari FISIP UI tanggal 19 Juli 1984 dengan gelar Drs Sosiologi.
Pada 1992, Asri Hadi mendapatkan beasiswa dari pemerintah Australia untuk melanjutkan pendidikan S2 di Monash University, Clayton Victoria, Australia dan mendapat gelar Master Of Arts pada 5 Oktober 1994.
Asri Hadi memulai karirnya di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Dosen IIP-IPDN Kementerian Dalam Negeri sejak tahun 1986 hingga sekarang.
Di tahun 1987, Ia diangkat dengan golongan III/b menjadi dosen tetap Sosiologi Politik dengan SK 46 nomor 1988.
Di 1989, mengikuti pendidikan internasional training metodologi Course di National Institut of Public Administration (Intan) selama tiga bulan di Kuala Lumpur.
Ia juga tercatat sebagai Dosen Tamu di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut atau yang disingkat SESKO AL berdasarkan surat permohonan mengajar dari Sekolah Staf dan Komando TNI nomer B/1304/X/1994/SESKOAL untuk mata pelajaran Sistem Keamanan Swakarsa dengan LKMD.
Berkat pengabdiannya yang panjang di SESKO AL, Asri Hadi dianugerahi Penghargaan Satyalacana Dwidya Sistha sebagai Dosen Luar Pasis Dikreg Seskoal berdasarkan nomor Kep/248/III/2009.
Pada tahun 1986, Asri Hadi ditugaskan untuk ikut sebagai anggota delegasi RI hadir di acara Konferensi Internasional Non-Goverment Organization (IFNGO) di Sidney berdasarkan surat perintah dari Bakolak inpres VI tahun 1971.
Konferensi Internasional NGO adalah forum pertemuan dari berbagai negara yang membahas tentang strategi apa yang harus dilakukan untuk penanggulangan penyalahgunaan Narkoba.
Berdasarkan surat perintah yang sama yakni Bakolak inpres VI tahun 1971, Asri Hadi juga ditugaskan untuk menjadi anggota delegasi RI dalam acara IFNGO di Hongkong tahun 1987, di Singapura tahun 1990, di Brunei tahun 1995, dan di Malaysia tahun 1996.
Pada tahun 2014, Asri Hadi aktif membantu anggota Dewan Pertimbangan Presiden Prof Ryaas Rasyid sebagai anggota tim Kajian Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintahan di Wilayah Perbatasan sesuai surat perintah nomor 18/set.WANTIMPRES/05/2014
Pada tahun 2006, Asri Hadi menjabat sebagai Manager Advertising Majalah Health News. Media againts drug yang direkomendasi oleh Badan Dunia UNDOC sebuah Kantor PBB urusan obat-obatan dan kejahatan atau yang dalam Bahasa Inggris disebut United Nations Office on Drugs and Crime.
Pada tahun 2009, pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke-64 RI, berdasarkan surat nomor B-156/PANPEL/08/2009 Asri Hadi juga berperan mendistribusikan Majalah HealthNews kepada Undangan yang hadir di Istana Kepresidenan.
Sosok yang kerap mendampingi Sri Mulyani ketika masih menjadi pengamat ekonomi ini juga tercatat sebagai Anggota redaksi Jurnal Ilmu Pemerintahan dan anggota redaksi Widyapraja IPDN
Pada tahun 1996-1998, Asri Hadi pernah menjabat sebagai Manager Personalia di PT Rekso Abadi Grup MRA.
Sejak tahun 2015, Asri Hadi menjadi Ketua Umum Forum Intelektual Studi Untuk Indonesia (FIS UI) yang seluruh anggotanya adalah alumni FISIP UI.
Selain itu, Asri Hadi juga tercatat sebagai lulusan Facilitators Program "Bridge Project" yang diselenggarakan oleh Australian Electoral Commision pada bulan April tahun 2003.
Asri Hadi sejak lulus "Bridge Project" ditugaskan oleh Komisi Pemilihan Umum KPU untuk melatih petugas KPU Daerah hingga tingkat paling bawah yaitu KPPS di seluruh wilayah di Indonesia.
Waktu luangnya digunakan untuk aktif di Media Berita Online INDONESIA NEWS atau INDONEWS.ID sebagai Pemipin Redaksi. Pada saat yang sama, ia juga aktif sebagai relawan dalam penanggulangan bahaya narkotika di Forum Organisasi Masyarakat Anti Narkoba (FOKAN) mitra kerja Badan Narkotika Nasional (BNN).
Hingga saat ini, Asri Hadi menjadi anggota dewan pengurus Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) dan anggota dewan pengurus organisasi BERSAMA (Wadah berhimpun tingkat nasional LSM yang aktif di bidang penanggulangan Narkotika).
Saat ini, Asri Hadi sibuk menjadi bendahara dari Asosiasi Media Digital Indonesia dan Forum Pimpinan media Digital Indonesia. Ia juga tercatat sebagai Dewan Redaksi Media Nasional BULIR.ID.*(Rikard Djegadut).