INDONEWS.ID

  • Senin, 13/03/2023 14:33 WIB
  • Membuang Sampah, Merubah Paradigma Lama di Masyarakat

  • Oleh :
    • luska
Membuang Sampah, Merubah Paradigma Lama di Masyarakat
Asri Hadi Pemred indonews.id diskusi tentang sampah dengan ahlinya

Penulis : Sutiono Sumardi

Sampah adalah masalah yang sama tuanya dengan keberadaan manusia karena pada dasarnya setiap 
individu adalah penghasil sampah. 
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan jenisnya, 50% adalah sampah organik, 25% Logam berat, karet, kaca dll, 15% plastik dan 
10% kertas. Sedangkan berdasarkan sumbernya, 48% sampah rumah tangga, 24% pasar tradisional, 19% fasilitas publik, jalan, sekolah dll dan 9% kawasan komersial Adapun penanganan sampah dilakukan dengan: 69% diangkut dan ditimbun di TPA, 10% dikubur, 7% dikompos dan didaur ulang, 7% tidak dikelola dan 3% dibuang ke sungai.

Sejalan dengan kesadaran tentang lingkungan dan motif ekonomi, muncul paradigma baru dari 
pemerintah dan masyarakat untuk melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), tetapi sayangnya, 
penyelesaian sisa sampah dari proses 3R (+/- 69%) masih harus tetap berakhir di TPA.

Mengapa Tidak Dimusnahkan Dengan Cara Dibakar?
Karena produksi sampah berlangsung hampirsetiap saat dan wilayah desa/ kota harus selalu bersih maka pilihan solusi menangani sampah adalah dengan membuang sampah keluar wilayah dibandingkan dengan menyelesaikannya di wilayah masing-masing misalnya dengan cara dibakar. 
Untuk membakar sampah, saat ini masih ada beberapa kendala antara lain:
1. Volume sampah terbesar (> 50%) adalah berupa sampah rumah tangga dan pasar tradisional 
yang notabene basah bahkan berair.
2.  Agar dapat dibakar, sampah perlu dikeringkan terlebih dahulu, perlu tempat dan waktu untuk 
proses pengeringan.
3. Adanya peraturan pemerintah mengenai persyaratan emisi gas buang karena pembakaran 
menghasilkan asap dan gas buang yang mencemari lingkungan (menghasilkan sampah baru)
4. Bahaya kebakaran jika pembakarannya tidak dikontrol 
5. Belum tersedianya teknologi Incinerator yang mumpuni untuk membakar sampah tanpa 
menimbulkan sampah baru (No Waste Solution)Kami bukanlah pemain baru di bidang Incinerator. Jejak langkah telah kami mulai belasan tahun silam. 

Bermula dari dari incinerator generasi pertama seri 1A, seri 1B, seri 2A dan produk kami terbaru seri 2B.
Perjalanan dan pengalaman panjang telah mengantarkan kami untuk mampu memproduksi Incinerator yang handal, sangat ekonomis dan kami sesuaikan untuk kebutuhan negeri ini untuk menjadikan Indonesia yang lebih bersih.

Incinerator 4S Technology Waste Solution
Paradigma Baru Menyelesaikan Masalah Sampah di Indonesia
- Produksi anak negeri sendiri dengan TKDN 46,28% (saat ini yang tertinggi untuk TKDN murni).
- Telah lulus uji emisi gas buang dengan No. Sertifikat 03217.22.07229 sesuai Peraturan Menteri 
Lingkungan Hidup No. 07 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak oleh lab 
yang terakreditasi KLHK.
- Produk sangat handal dan mudah dioperasikan karena dilengkapi control panel untuk operasi full 
otomatis.
- Bahan bakar solar, alternatif dapat menggunakan oli bekas, minyak jelantah (Zero Waste)
- Teknologi fuel dose sensor system sehingga menghemat bahan bakar bakar (1-3 ltr/ jam), listrik 
800 Watt, biaya operasional rendah.
- Effisiensi pembakaran 99,95 %
- Menggunakan teknologi negative pressure, api tidak akan keluar dari chamber, aman untuk 
operator.
- Kapasitas 125 kg/ jam (3 ton/ hari) abu sisa pembakaran 1 kg/ 3 ton sampah.
- Teknologi burner menggunakan fire vortex system sehingga pencapaian suhu ke 900° C sangat 
cepat (10-15 menit) dan api merata di dalam chamber, suhu dapat mencapai 1200° C
- Dapat dioperasikan dengan system Continuous Feeding, dapat dikombinasikan dengan Conveyor 
Belt jika dibutuhkan
- Menggunakan Teknologi cyclone untuk memisahkan fly ash sehingga cerobong mesin tidak 
mengeluarkan abu yang beterbangan
- Dimensi sangat kompak hanya berukuran 260 x 140 x 310 cm, berat 1.050 kg.
- Dapat membakar sampah basah dan berair dengan kandungan air > 80%
- Warranty 1 tahun, semua spare part tersedia di dalam negeri minimal 5 tahun.
- Teknisi dan engineer kami siap membantu 7 hari/ minggu. Waktu kunjungan ke customer 
disesuaikan dengan jarak dan kendala teknis yang terjadi.
- Harga sangat kompetitif
- Sudah tayang di e-catalog LKPP.
Keuntungan Menggunakan Incinerator 4S Technology Waste Solution
- Pemusnahan sampah diselesaikan di wilayah masing-masing (RW/ kelurahan/ kecamatan)
- Tidak diperlukan tambahan loading unloading dan transportasi lanjutan ke TPA
- Tidak diperlukan TPA, TPA bisa dialihfungsikan menjadi taman kota, agro wisata dll.
- Tidak ada sampah menginap yang berpotensi menimbulkan polusi bau dan penyakit
- Tidak diperlukan area untuk pengeringan sampah agar dapat dibakar
- Tidak ada pencemaran (udara, air dan tanah) lingkungan di area TPA
- Hanya membutuhkan sedikit lahan untuk mengoperasikan incinerator, bahkan bisa ditaruh di 
atas truk engkel.
- Emisi gas hasil pembakaran telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah
- Secara ekonomis jauh lebih menguntungkan
- Menyelesaikan permasalahan sampah secara komprehensif (No Waste Solution).

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi:
cs@bazaarkreasiutama.com
sutiyono.sumardi@bazaarkreasiutama.com
Mobile 0813 2729 5088

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Saksikan Pekan Gawai Dayak Kalbar, Ratusan Warga Malaysia Serbu PLBN Aruk
Buka WWF ke-10, Presiden Jokowi Berharap Bisa Ciptakan Kepastian Distribusi Air Bersih
Realisasikan Investasi di Indonesia, Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Dapat Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal
Macet, Menteri AHY Memilih Jalan Kaki ke Acara Pembukaan WWF
Pj Bupati Maybrat Hadiri Festival BENLAK 2024, Peringati Hari Jadi ke-17 Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas