INDONEWS.ID

  • Senin, 13/03/2023 14:42 WIB
  • BPPTKG Manfaatkan Teknologi Drone Pantau Luncuran Awan Panas di Puncak Gunung Merapi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
BPPTKG Manfaatkan Teknologi Drone Pantau Luncuran Awan Panas di Puncak Gunung Merapi

Jakarta, INDONEWS.ID - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memanfaatkan teknologi drone (pesawat tanpa awak) dalam melakukan pengamatan terhadap pergerakan awan panas di Puncak Gunung Merapi.

Diketahui, Gunung Merapi yang berlokasi di berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jawa tengah kembali bererupsi  dan hingga kini terus berlangsung dengan menyemburkan awan panas guguran atau wedus gembel.

Baca juga : Sultan Minta KLHK Gunakan Teknologi Drone Berantas Ilegal logging di TNKS Kerinci

Berdasarkan pengamatan, tercacat hingga Senin, 13 Maret 2023 terjadi 60 semburan awan panas guguran Gunung Merapi. Luncuran awan panas guguran tersebut mengarah ke barat daya, yaitu aliran Sungai Bebeng.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa menyatakan, usai terjadi awan panas guguran Sabtu (11/3/2023) siang maka petugas langsung dikerahkan untuk melakukan survei guna melihat sejauh mana luncuran awan panas tersebut.

Baca juga : Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 950 Meter

"Kami melakukan survei Tim Drone Badan Geologi pasca kejadian awan panas guguran pada 11-12 Maret 2023," kata Agus Budi, Senin 13 Maret 2023.

Agus menyebut pada 11-12 Maret 2023, Gunung Merapi meluncurkan awan panas ke arah Kali Bebeng. Ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi barat daya di alur Kali Bebeng.

Baca juga : Luncurkan Awan Panas, Gunung Merapi Status Waspada

Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapi 3,7 km dari puncak Gunung Merapi. Pasca rangkaian awan panas guguran ini, status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas guguran pada Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, Kali Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh 7 km dari puncak.

"Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi," imbuhnya.

Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya terjangan lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

Artikel Terkait
Sultan Minta KLHK Gunakan Teknologi Drone Berantas Ilegal logging di TNKS Kerinci
Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 950 Meter
Luncurkan Awan Panas, Gunung Merapi Status Waspada
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas