Jakarta, INDONEWS.ID – Untuk mengembangkan dan kerjasama usaha koperasi khususnya pada masyarakat pedesaan, jajaran Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) melakukan studi banding ke Fujian Dongshan Haixui Aquatic Products R&D Institute China. dari kunjungan tersebut, banyak pengalamman berharga yang bisa dikembangkan di tanah air. Demikian diungkapan salah satu anggota INKUD H. Moch Amin Badawi.
Menurut Amin, dengan adanya pengalaman yang didapat dari negeri China, pihaknya bertekat membangun dan mengefektikan kembali peran koperasi dalam perekonomian nasional. “Banyak pelajaran yang kita dapat, agar bisa meningkatkan dan mengembangkan Koperasi menjadi urat nadi perekonomian bangsa,” kata Amin kepada INDONEWS.ID di Jakarta, Selasa (23/5/2017)malam.
Untuk meningkat dan koperasi di tanah air, Amin mengimbau, agar perhatian pemerintah lebih besar kepada UKM dan Koperasi. Sebab saat ini, kredit yang dikucurkan perbankan Indonesia lebih yang berjumlah lebih dari 5000 Trilyun. Namun yang dikucurkan pemerintah untuk subsidi hanya 120 T melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Ini sangat ironis, karena jumlah UKM dan koperasi yang ada di indonesia hanya 60 juta jenis usaha. Sedangkan perhatian pemerintah terhadap korporasi yang jumlahnya sedikit malah lebih besar,” ungkap Amin yang juga ketua PUSKUD Sulawesi Tenggara.
Lebih jauh Amin menjelaskan, jika nantinya para UKM dan Koperasi diberi perhatian besar maka denyut nadi perekonomian rakyat dapat pulih kembali. Karena masyarakat bisa berkembang tanpa harus bergantung dari produk luar negeri.
Karena itu, dirinya berharap, depan INKUD dan seluruh jaringannya dapat menjadi pelaku ekonomi yang terpercaya di tingkat nasional maupun internasional. "Kami mempunyai tanggung jawab moral ke depan kalau koperasi sudah solid, kami dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam pemberantasan pengangguran dan pengentasan kemiskinan," katanya.(hdr)