INDONEWS.ID

  • Selasa, 28/03/2023 14:37 WIB
  • Pro-Kontra Keikutsertaan Israel dalam Laga FIFA U 20 di Indonesia

  • Oleh :
    • luska
Pro-Kontra Keikutsertaan Israel dalam Laga FIFA U 20 di Indonesia

Penulis : PANDE K. TRIMAYUNI (Ketua Umum FOKAL UI, Lulusan Hubungan Internasional UI dan LSE-Inggris)

Saat ini ramai muncul penolakan tampilnya tim Israel dalam laga U-20 yang rencananya akan diadakan di beberapa kota di Indonesia. Kebetulan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah untuk tahun ini. Bagaimana sebaiknya pemerintah menyikapi? 

Baca juga : BUMN, Apakah Sudah Melaksanakan Tanggung Jawab Terhadap Pasal 33 UUD

Persoalan seperti ini sebenarnya bisa diselesaikan pemerintah Indonesia dgn sigap tanpa berlarut-larut menjadi bola liar di masyarakat. Disinilah diplomasi memegang peran penting sehingga Image Indonesia tetap baik di mata internasional. 

Jalan keluar terbaiknya: 

Baca juga : Refleksi Bulan Pancasila: Etika Dalam Bisnis Pariwisata (Bagian 2)

*Pemerintah Indonesia membatalkan menjadi tuan rumah untuk saat ini*  Alasan bisa kita buat dengan elegan tanpa mencederai semangat kompetisi olahraga.

Karena bagaimanapun juga, kita tidak punya hak melarang Israel yg sudah lolos U 20 utk tidak bertanding. 
Saya membaca ada Peru, Argentina dan beberapa negara lain yg siap untuk menjadi tuan rumah. Persilakan mereka dahulu. 
Dulu saat India tidak siap mengadakan perhelatan G-20, Indonesia ambil alih. Ini biasa.

Baca juga : Refleksi Bulan Pancasila: Etika Dalam Bisnis Pariwisata (Bagian 1 )

Pertimbangkan juga rembetan ke hal-hal lain dan jangka panjang. Jika kita perhatikan, sekarang negara-negara Arab juga menjalin kedekatan dan perdagangannya intens dgn Israel. Indonesia juga mestinya bisa strategik melihat persoalan. 

Jika kita dudukkan masalahnya, sebenarnya ini acaranya FIFA dan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah. Jadi bukan Indonesia yg mengundang Israel. Jadi kalau ada yg tidak berkenan, baiknya kita mengundurkan diri saja dahulu sbg tuan rumah. Hal tersebut menunjukkan sikap tegas dan sportif kita sebagai bangsa. Tidak perlu kita teriak-teriak. Karena bagaimanapun juga, kepemimpinan Indonesia di dunia internasional dilihat. Model kepemimpinan seperti apa yg ingin kita tunjukkan. 

Kita bisa katakan, "... *ada hal2 prinsip yang tidak bisa kami negosiasikan sehingga untuk kali ini kami tidak bisa menjadi tuan rumah....And,we look forward to hosting this event at another good time"* 

Komunitas internasional juga akan maklum dan bisa _reading between the lines_ apa yg kita sampaikan. Demikian menurut saya.

Pande K. Trimayuni

Artikel Terkait
BUMN, Apakah Sudah Melaksanakan Tanggung Jawab Terhadap Pasal 33 UUD
Refleksi Bulan Pancasila: Etika Dalam Bisnis Pariwisata (Bagian 2)
Refleksi Bulan Pancasila: Etika Dalam Bisnis Pariwisata (Bagian 1 )
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas