INDONEWS.ID

  • Sabtu, 15/04/2023 15:10 WIB
  • Ini Beda Rezim Prorakyat dan Rezim `Bebal` dalam Teknik Berkomunikasi

  • Oleh :
    • very
Ini Beda Rezim Prorakyat dan Rezim `Bebal` dalam Teknik Berkomunikasi
Tokoh nasional, DR Rizal Ramli. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Tokoh pergerakan DR Rizal Ramli mengungkapkan perbedaan antara rezim prorakyat atau prodemokrasi dengan rezim “bebal” dalam teknik berkomunikasi menggunakan media maupun media sosial.

Mantan Menko Perekonomian itu mengatakan, rezim prodemokrasi menggunakan suara rakyat maupun suara media supaya dia mengetahui hal yang benar maupun yang tidak benar.

Baca juga : Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN

“Ini perbedaan dari rezim prorakyat atau prodemokrasi yaitu mereka memanfaatkan suara media maupun suara rakyat supaya mengetahui kebijakan dia mana yang benar maupun yang tidak benar,” ujar Bang RR dalam akun Twitternya di Jakarta, Sabtu (14/4).

Mantan Kepala Bulog ini mengatakan, sedangkan rezim bebal yang penuh dengan pencitraan menggunakan media resmi yang dia bayar maupun menggunakan buzzer buat nakut-nakuti rakyat dan menghantam oposisi.

Baca juga : Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel

“Kenapa dia melakukan hal itu, karena dia takut jika media tersebut bercerita yang sebenarnya tentang pemerintahannya. Jadi inilah sebenarnya beda antara rezim prorakyat maupun rezim yang bebal,” ujarnya.

Mantan Menko Kemaritiman itu mengatakan, di sinilah letak perbedaan dalam teknik berkomunikasi antara pemimpin yang prorakyat dan prokeadilan maupun pemerintahan yang hanya propencitraan.  

Baca juga : Perayaan puncak HUT DEKRANAS

Dia mengatakan, pemerintahan yang feodal berusaha menutup hal benar yang terjadi di tengah masyarakat. Mereka juga mengeluarkan dana besar-besaran untuk menutupi kebobrokan yang terjadi di tengah masyarakat.

“Jadi birokrasi feodal itu tidak bisa menangkap penderitaan rakyat. Beda dengan pemerintahan yang prorakyat yang berusaha menangkap apa yang terjadi di tengah masyarakat,” ujarnya.

“Pejabar dan pemerintahan yang prodemokrsi dan prorakyat akan menggunakan suara media, suara rakyat untuk mengkritiknya secara terbuka agar kebenaran bisa terbuka,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas