INDONEWS.ID

  • Senin, 24/04/2023 18:18 WIB
  • Neraca Perdagangan Surplus Lagi, PSI: Boleh Bangga Tapi Jangan Terlena

  • Oleh :
    • very
Neraca Perdagangan Surplus Lagi, PSI: Boleh Bangga Tapi Jangan Terlena
Neraca perdagangan. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Neraca perdagangan Indonesia per Maret 2023 surplus lagi. Trend surplus perdagangan ini telah berlangsung secara beruntun sejak Mei 2020. Salah satu prestasi ekonomi Presiden Joko Widodo yang patut diapresiasi, walau tetap perlu dikritisi.

“Ya kita boleh berbangga hati, tapi jangan sampai terlena. Ekspor Indonesia di bulan Maret 2023 mencapai USD 23.50 miliar, sedangkan impornya USD 20,59 miliar. Artinya surplus USD 2,91 miliar. Dan fenomena ini sudah berlangsung sejak Mei 2020, sudah 27 bulan berturut kita surplus perdagangan,” kata Andre Vincent Wenas, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia melalui siaran pers di Jakarta, Senin (24/4).

Baca juga : Realisasikan Investasi di Indonesia, Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Dapat Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal

Dia mengatakan, banyak hal yang mesti terus diwaspadai dan diantisipasi, seperti dampak perang Rusia-Ukraina, nilai tukar rupiah, soal perebutan sumber daya alam yang mempengaruhi kebijakan perdagangan internasional, dan lain-lain.

“Kita tidak boleh lengah dan terlena dengan surplus sekarang ini. Surplus kita di bulan Maret 2023 itu berasal dari sektor nonmigas USD 4,58 miliar, tapi sektor migasnya defisit USD 1,67 miliar,” kata Andre mengingatkan.

Baca juga : Bertemu CEO Hyundai, Menko Airlangga Bicarakan Implementasi Solusi Jaringan Hidrogen dan Peningkatan Kapasitas Pemasok Lokal

Dari laporan BPS diketahui bahwa secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada kuartal pertama 2023 (Januari-Maret) mencapai USD 67,20 miliar atau naik 1,6% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD 63,19 miliar atau naik 0,55%.

Sedangkan impornya, secara kumulatif pada periode Januari-Maret  2023 mencapai USD 54,95 miliar, atau terkontraksi 3,28%  dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Penurunan itu disebabkan turunnya impor migas sebesar 3,44% dan impor nonmigas 3,25% year on year.

Baca juga : Bertemu CEO LG CNS, Menko Airlangga Dorong Investasi Korea Selatan pada Pembentukan Platform Teknologi Masa Depan

PSI menilai, “Kinerja perdagangan yang membaik selama 27 bulan terakhir ini harus terus dipertahankan, perlu dianalisa lebih detail apa saja yang menopang itu semua. Faktor infrastruktur yang membaik, regulasi serta kebijakan birokrasi yang kondusif, itu semua harus dicermati.”

“Ingat persaingan di era yang dikenal sebagai VUCA singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity artinya perubahan yang terjadi sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit kita kendalikan atau kontrol. Perlu leader, tipe kepemimpinan yang berani bersikap, teguh dalam prinsip namun tetap adaptif,” kata Andre Vincent Wenas menutup pembicaraan. ***

Artikel Terkait
Realisasikan Investasi di Indonesia, Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Dapat Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal
Bertemu CEO Hyundai, Menko Airlangga Bicarakan Implementasi Solusi Jaringan Hidrogen dan Peningkatan Kapasitas Pemasok Lokal
Bertemu CEO LG CNS, Menko Airlangga Dorong Investasi Korea Selatan pada Pembentukan Platform Teknologi Masa Depan
Artikel Terkini
Saksikan Pekan Gawai Dayak Kalbar, Ratusan Warga Malaysia Serbu PLBN Aruk
Buka WWF ke-10, Presiden Jokowi Berharap Bisa Ciptakan Kepastian Distribusi Air Bersih
Realisasikan Investasi di Indonesia, Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Dapat Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal
Macet, Menteri AHY Memilih Jalan Kaki ke Acara Pembukaan WWF
Pj Bupati Maybrat Hadiri Festival BENLAK 2024, Peringati Hari Jadi ke-17 Minahasa Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas