INDONEWS.ID

  • Kamis, 18/05/2023 08:43 WIB
  • Ratusan Pekerja Tertipu Terdampar di Filipina dan Myanmar, Demi Perut dan Keluarga

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ratusan Pekerja Tertipu Terdampar di Filipina dan Myanmar, Demi Perut dan Keluarga

Jakarta, INDONEWS.ID - Ada 226 WNI korban perdagangan orang terdampar di Filipina, ujar Brigjen Polisi Djuhandhani Raharjo dalam jumpa pers selasa 16 Mei 2023. Hal ini terungkap ketika ada warga negara melapor ke kedubes di Manila.

Padahal Polri baru saja mengurus 25 WNI yang dipekerjakan secara sadis di Myanmar, kontrak kerjanya manis: gaji 12 juta, sehari cukup 8 jam kerja. Faktanya mereka terima gaji cuma 3 juta dan harus bekerja 16 jam sehari.

Kenapa para pekerja kita rentan kena tipu dan pemerintah terkesan setengah hati melindungi hal-hal warganya. Baru bertindak setelah kejadian, tapi terkesan masa bodoh awal-awal perekrutan warganegara oleh agen tenaga kerja abal-abal.

Kesulitan mencari lapangan pekerjaan buat ratusan juta angkatan kerjanya, ini dilihat titik terlemah. Sedangkan tuntutan perut tidak bisa ditunda-tunda.

Hukum suplay demand pun berlaku. Resiko apapun diambil, mau maling takut dibakar, korupsi tidak punya akses, jadi preman tidak punya nyali. Ya terpaksa lihat media sosial, yang menawarkan apa saja ada. Jalur resmi ada tapi mahal, yang murah meriah juga ada alias jalur tikus dan ilegal.

Kasus TPPO tindak pidana perdagangan orang 25 WNI di Myanmar, polri sudah menetapkan 2 tersangka. Andri Satria dan Anita Dewi. Sedangkan kasus 226 WNI, kepolisian Filipina sudah menetapkan 10 tersangka, dua tersangka warganegara Indonesia.*(Zaenal)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Kawal Pemerintahan Baru, Tokoh Lintas Agama: Jika Ada Kurang-kurangnya Kita Perbaiki
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas