INDONEWS.ID

  • Rabu, 07/06/2023 21:01 WIB
  • Peluncuran Buku Karya Dekan FIB UI Dr Bondan Kanumoyoso, Bahas Sejarah Batavia

  • Oleh :
    • luska
Peluncuran Buku Karya Dekan FIB UI Dr Bondan Kanumoyoso, Bahas Sejarah Batavia

Jakarta, INDONEWS.ID - Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Dr.Bondan Kanumoyoso, M.Hum meluncurkan sebuah buku  karyanya    mengenai sejarah  Batavia berjudul ÖMMELANDEN yang membahas mengenai Perkembangan Masyarakat dan Ekonomi di Luar Tembok Kota Batavia tahun 1684-1740 berlangsung di Auditorium Gedung Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Kampus Universitas Indonesia Depok Rabu (7/6/23)

Peluncuran buku Ommelanden ini dikupas dalam satu pembahasan oleh para tokoh sejarawan  dan Budayawan Indonesia  yaitu Prof. Dr. Susanto Zuhdi, SS.M Hum Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Indonesia sebagai pembahas pertama  dan pembahas kedua Dr.Zeffry Alkatiri Dosen FIB UI Peneliti Budaya Betawi dengan moderator Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra M,Si , dalam diskusi yang sangat menarik 

Baca juga : Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman

Tokoh sejarawan muda DR. Bondan, yang juga Dekan FIB UI  dalam bukunya membahas pendirian  Batavia sebagai Markas Besar Veerenidge Oostindische Compagnie (VOC) di Asia pada 30 Mei 1619.Menurut Dr Bondan  pendirian ini turut mempengaruhi wilayah di sekitarnya.  Ketika Batavia berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar, kota ini membutuhkan wilayah pedalaman (Ommelanden) untuk memenuhi keperluan warganya dengan beragam  jenis tanaman pangan, bahan bangunan dan sumber daya manusia .
Setelah mengalami dua serangan   oleh kesultanan Mataram pada 1628 dan 1629 serta beberapa kali pertempuran dengan Kesultanan Banten pada 1640, VOC menyadari betapa pentingnya menegakkan kekuasaannya di Ommelanden demi memelihara keamanan dan memastikan Batavia tidak terisolasi dari wilayah pedalamannya yang vital..

Dr. Bondan secara gamblang dalam bukunya Ommelanden memotret perkembangan masyarakat dan Ekonomi di luar Tembok Kota Batavia 1684-1740 berbagai faktor yang merangsang perkembangan sosial ekonomi di sekitar wilayah Batavia.

Baca juga : Dr. Justin Wejak: Buku "Jokowi" Karya Ansel Deri Hadir di Saat yang Tepat

Dr Bondan Kanumoyoso  yang lahir 11 November 1972, lulus dari Program Sejarah Universitas Indonesia tahun 1996, kemudian melanjutkan dengan Program Towards A New Age  Of Partnership di Universitas Leiden Belanda pada 2002. Saat mengikuti program ini Bondan memiliki kesempatan  untuk mengkaji arsip VOC abad ke 17-18.Tahun 2005 Bondan   Kanumoyoso menyelesaikan program PhD di Universitas Leiden Belanda.

Dekan  Fakultas Ilmu Budaya  DR Bondan Kanumoyoso yang menyelesaikan karyanya setebal 280 halaman berdasarkan  riset Arsip , menjelaskan wilayah Ommelanden dari segi Karakteristik geografis, perkembangan administrasi lokal, pola pola kepemilikan lahan, perbudakan dan buruh serta perkembangan industri gula sebagai usaha pertanian terpenting.   

Baca juga : Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto di Kota Padang Sumatera Barat Diwarnai Tengkar Argumen yang Diduga "Penyusup"

Bondan berharap dengan hasil karyanya ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan wawasan dalam dunia Pendidikan khususnya Program Sejarah. Begitu pula masyarakat diharapkan akan lebih mengenal mengenai Batavia pada masa VOC.
Hadir pada acara peluncuran buku tersebut para Dekan di lingkungan Universitas Indonesa, dosen serta para pengamat dan mahasiswa FIB . (Lka)

Artikel Terkait
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Dr. Justin Wejak: Buku "Jokowi" Karya Ansel Deri Hadir di Saat yang Tepat
Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto di Kota Padang Sumatera Barat Diwarnai Tengkar Argumen yang Diduga "Penyusup"
Artikel Terkini
PJ Bupati Maybrat Hadiri Pentas Seni Festival Benlak 2024 HUT Minahasa Tenggara ke 17
Saksikan Pekan Gawai Dayak Kalbar, Ratusan Warga Malaysia Serbu PLBN Aruk
Buka WWF ke-10, Presiden Jokowi Berharap Bisa Ciptakan Kepastian Distribusi Air Bersih
Realisasikan Investasi di Indonesia, Menko Airlangga Harapkan Lotte Chemical Dapat Menjadi Stimulus Pembangunan Industri Petrokimia Hilir Lokal
Macet, Menteri AHY Memilih Jalan Kaki ke Acara Pembukaan WWF
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas