Jakarta, INDONEWS.ID - Tokoh muda sekaligus Advokat senior Ardy Mbalembout mendatangi Mabes Polri, Senin 20 Juni 2023. Kedatangan Ardy Mbalembout bersama rekan-rekannya ke Mabes Polri ini untuk berkonsultasi mengenai dugaan tindakan perbuatan melawan hukum Tiktoker Richard Theoderee yang menyebut orang NTT tidak jujur dalam konten miliknya yang viral di media sosial.
"Kami datang untuk berkonsultasi dengan Mabes Polri terkhusus Bareskrim untuk berkonsultasi tentang tindakan saudara Richard Theoderee yang diduga melakukan tindakan melanggar hukum terkait dengan undang-undang ITE pasal 45 ayat 3, 28 ayat 2 dan pasal 244," kata Ardy dalam konferensi pers di Kantor Mabes Polri, Senin 20 Juni 2023.
Politisi senior partai demokrat itu mengatakan, pihaknya akan segera membuat laporan polisi setelah menerima masukan dari berbagai pihak dan setelah seluruh berkas lengkap.
"Ini sedang kita konsultasikan, dan tentunya kita akan lengkapi berkas-berkas, kalau sudah lengkap akan dibuat Laporan Polisi (LP) secara formal," tegasnya.
Ardy juga sempat menyinggung soal permintaan maaf Tiktoker Richard Theoderee di hadapan perwakilan peguyuban orang-orang NTT di Jakarta baru-baru ini.
Ia mengatakan, permintaan Richard tentu saja harus dihargai dan dihormati. Namun secara hukum permintaan maaf tidak menggugurkan pertanggungjawaban pidana.
Karena itu ia memberi kesempatan kepada aparat penegak hukum agar melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini hingga tuntas.
"Pemintaan maaf Richard tentu saja harus kita hormati. Namun penting juga aparat penegak hukum mengambil langkah tegas terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat. Toh nanti hasilnya ini bukan perbuatan pidana, aparat mesti lebih awal melakukan intervensi sehingga tidak menimbulkan preseden buruk," pungkas Ardy.
Sebelumnya, Ardy Mbalembout sempat mendesak kepolisian agar segera menangkap TikToker Richard Theodere demi mencegah peradilan jalanan.
"Kita berharap pihak kepolisian memanggil dan menyidik saudara Richard. Karena kalau dibiarkan ini akan menimbulkan dampak yang lebih besar, apalagi kita tahu sekarang tahun-tahun politik, semuanya bisa dipolitisir," ungkapnya.
Menurut Ardy, tudingan Richard Theodere telah melukai perasaan warga NTT di seluruh Indonesia. Makanya ia mendesak kepolisian memproses hukum Richard Theoderee.
"Bagi saya ini tentu sangat mengganggu dan melukai perasaan kita. Kami juga mendapatkan informasi kemarahan dari orang-orang NTT, banyak yang informasi ke kita, tentunya masyarakat NTT yang ada di NTT dan diaspora NTT di seluruh wilayah nusantara. Mereka sangat marah dan banyak yang meminta untuk diproses," katanya.
Sebagaimana diketahui, Richard Theodore ramai dihujat warganet usai membuat konten tes kejujuran orang NTT di TikTok.
Dalam kontennya tersebut, Richard Theodore sengaja meninggalkan ponselnya di sebuah warung untuk membuktikan apakah pemilik warung, Pak Asman, akan mengambilnya atau tidak.
Saat Richard Theodore kembali ke warung tersebut, ternyata Pak Asman tidak menyentuh ponselnya sama sekali dan menolak diberi uang.