Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam upaya menjaga kelancaran KTT ASEAN ke-43 yang akan berlangsung pada 5-7 September 2023, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan membuat keputusan instruksi gubernur mengenai kerja dari rumah (WFH) di sekitar lokasi acara.
“Di luar perangkat daerah, terutama untuk pihak swasta, sifatnya lebih ke surat edaran dan imbauan,” ujarnya dalam diskusi FMB9 dalam rangka ‘Road to ASEAN Summit’ yang mengangkat tema ‘Kota Cerdas ASEAN, Tingkatan Kualitas Hidup’, Selasa (8/8).
Selain imbauan kepada para pekerja, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya untuk mengatisipasi kemacetan yang mungkin akan terjadi saat acara KTT ASEAN ke-43 berlangsung.
“Untuk mengurai kemacetan, kita akan mengandalkan transportasi masal yang sedang dibangun untuk menopang yang sudah beroperasi,” imbuh dia.
Pemprov DKI Jakarta juga telah merencanakan untuk menambah jumlah armada bus TransJakarta. Selain itu juga ada dukungan dari kereta MRT, serta LRT yang sebentar lagi akan mulai beroperasi. Tempat transit saat ini juga sedang dalam tahap renovasi dan pembangunan, dengan target selesai pada akhir Agustus.
Heru menambahkan, persiapan lain yang dilakukan Pemprov DKI, yakni peningkatan kualitas infrastruktur, sosialisasi kepada masyarakat, dan pengurangan emisi karbon untuk menyambut KTT ASEAN.
"Kami telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan KTT ASEAN dapat berjalan lancar dan sukses. Meningkatkan kualitas infrastruktur, seperti jalan raya, transportasi, dan tempat transit," katanya.
Dalam hal infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Beberapa di antaranya adalah ruas jalan di kawasan Sudirman, Thamrin, dan Gatot Subroto.
“Untuk itu dalam kesempatan ini saya ingin meminta maaf kepada masyarakat, beberapa perbaikan mungkin menyebabkan ketidaknyamanan sementara bagi warga. Tetapi perbaikan tersebut sangat penting untuk memastikan segala fasilitas dalam kondisi terbaik saat menjadi tuan rumah ASEAN,” ucap Heru.
Selain itu, Heru juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengurangan emisi karbon. Pengurangan emisi karbon ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti penggunaan kendaraan listrik, penanaman pohon, dan penggunaan energi terbarukan.
Program peninggian tanggul pantai dan rencana pembangunan ‘giant sea wall’ juga dapat menjadi bukti konkret dalam menjaga ketahanan wilayah pantai Jakarta dari efek perubahan iklim.
"Kami ingin KTT ASEAN menjadi acara yang ramah lingkungan," kata Heru.
Heru juga mengonfirmasi rencana pemerintah yang telah mengatur penggunaan mobil listrik bagi delegasi KTT. Menurutnya hal ini menjadi langkah nyata Indonesia dalam mendukung upaya penurunan emisi karbon.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah DKI Jakarta, semangat persiapan menyambut KTT ASEAN semakin terasa. Jakarta siap menjadi tuan rumah yang baik dan memberikan pengalaman istimewa kepada seluruh delegasi ASEAN yang hadir.