INDONEWS.ID

  • Minggu, 03/09/2023 20:52 WIB
  • Bertemunya "Dua Belut" Politik Di Pilpres 2024

  • Oleh :
    • indonews
Bertemunya "Dua Belut" Politik Di Pilpres 2024
Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Foto: Tempo.co)

Oleh: Saiful Huda Ems.*)

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Dibanding Anies saya lebih suka Prabowo, dibanding Prabowo saya lebih suka Ganjar, namun demikian potensi Anies dan Imin yang akan memaksimalkan sentimen Isue SARA, serta optimalisasi Politik Identitas, akan menjadi modal besar mereka untuk memenangkan PILPRES 2024.

Baca juga : Makna Bertemunya Dua Kawan Lama

Itulah yang ingin saya katakan yang sebenarnya, karena analisa politik bukanlah dilatarbelakangi oleh soal rasa suka dan tidak suka, melainkan analisa politik adalah sesuatu yang seharusnya dikemukakan secara riil berdasarkan data dan fakta yang dimilikinya.

Anies itu politisi ulung, lihai, piawai meneropong berbagai celah untuk suksesnya tujuan politiknya. Karenanya saya tidak kaget jika masih ada saja warga Nahdliyin yang mempercayainya dan bahkan mengidolakannya. Padahal dari track record-nya, Anies sangat terlihat mudah berkhianat, ingkar janji dan sangat handal memainkan berbagai "jurus". Pun demikian dengan Cak Imin.

Jokowi, Prabowo, Uno dan terakhir SBY pernah "dikerjain" oleh Anies, demikian pula Gus Dur, Mahfud MD dan Prabowo pernah "dikerjain" oleh Imin. Kombinasi Anies dan Imin ini sangat mujarab, manjur untuk memenangkan pertarungan Pilpres, mengingat karakter pemilih Indonesia yang sangat mudah tertipu oleh kemasan atau pencitraan.

Pemilih yang sudah bosan dengan Prabowo yang bolak-balik nyapres apalagi selalu kalah, akan beralih ke Anies. Pemilih yang kecewa dengan Prabowo yang dulu didukungnya mati-matian untuk melawan Jokowi namun kemudian malah mau dimasukkan di jajaran kabinetnya Jokowi akan beralih ke Anies.

Pemilih yang ingin melihat corak baru pemerintahan yang lain dari Jokowi akan memilih Anies yang dianggapnya lebih religius. Pemilih yang kecewa dengan penegakan hukum di era Pemerintahan Jokowi akan memilih Anies. Pemilih yang nantinya mudah terbuai oleh politisasi agama di setiap kampanyenya Anies-Imin akan memilih Anies.

Anies dan Imin adalah dua pasangan “Belut Politik” yang sama-sama sangat licin dan tak mudah dipegang kata-katanya, tak bisa diharapkan komitmen kesetiaan janjinya. Jika Ganjar dan Prabowo tidak mewaspadai pergerakan mereka, maka bisa dipastikan keduanya akan kalah.

Cara terbaik bagi Ganjar untuk menang haruslah selekasnya merangkul kekuatan NU dan Muhammadiyah. Satu pasangan Capres/Cawapres yang sama-sama dari PDIP, hanya akan dijadikan musuh kekuatan politik Islam bersama, jika Anies-Imin nantinya berhasil mempolitisasi agama.

Namun jika NU dan Muhammadiyah sudah membentengi Ganjar, maka serangan politik identitas ataupun SARA, dari pihak manapun akan mental dengan sendirinya, alias tertolak dan Ganjar akan menang. Pun demikian dengan Prabowo, haruslah lebih aktif lagi melobi tokoh-tokoh pergerakan eksponan Aktivis `98, jika kasus penculikan dan pembunuhannya tidak lagi ingin terus dihidupkan.

Dari berbagai analisa politik yang saya kemukakan di atas, saya pikir Presiden Jokowi harus mulai mengevaluasi lagi beberapa posisi menteri yang dijabat oleh perwakilan Partai Nasdem dan PKB yang sudah nyata membentuk komplotan Belut Politiknya. Mereka harusnya segera diganti dengan para tokoh relawan yang sudah teruji loyalitasnya pada Presiden Jokowi selama bertahun-tahun ini.

Dr. Haidar Alwi salah satunya, beliau sangat layak mengganti posisi menteri dari NASDEM dan PKB yang sudah tidak lagi berguna dan bahkan sudah merusak citra Pemerintahan Jokowi yang anti Politik Identitas dan SARA.

Bersediakah Presiden Jokowi mempertimbangkannya? Kita tunggu saja bersama, semoga Presiden Jokowi segera tersadarkan ancaman bahaya dari para pendukung Politik Identitas yang sampai saat ini masih bercokol di kabinetnya, dan sesegera mungkin mengganti mereka dengan tokoh-tokoh relawan loyalis sejatinya...(SHE).

3 September 2023.

*) Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Pengamat Politik.

Artikel Terkait
Makna Bertemunya Dua Kawan Lama
Artikel Terkini
Penyelundupan 560 Liter BBM Subsidi Digagalkan Pos Siliwan Satgas Yonif 742/SWY di Perbatasan RI-RDTL
Lepas Suhajar sebagai Sekjen Kemendagri, Mendagri Apresiasi Kinerja dan Loyalitas
Purna Tugas sebagai Sekjen Kemendagri, Suhajar Sampaikan Terima Kasih kepada Mendagri dan Jajaran
Pj Bupati Maybrat hadiri Acara Pengantar Tugas Sekjen Kemendagri
Mendagri Lantik Suhajar sebagai Wakil Rektor IPDN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas