INDONEWS.ID

  • Senin, 04/09/2023 12:09 WIB
  • Rizal Ramli: Anies Itu Miliki Konsep Bagus, Tapi Belum Tentu Bisa Merealisasikan Perubahan

  • Oleh :
    • very
Rizal Ramli: Anies Itu Miliki Konsep Bagus, Tapi Belum Tentu Bisa Merealisasikan Perubahan
Bang RR, simbol rajawali yang selalu terbang tinggi. (Foto: Twitter @RamliRizal)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tokoh Nasional, DR Rizal Ramli mengatakan, ada beberapa syarat untuk menjadi seorang pemimpin Indonesia atau presiden ke depan.

Pertama, seseorang harus mempunyai ide, yaitu bagaimana membawa bangsa dan negara ini ke depan.

Baca juga : Perkembangan Terbaru dan "Historic Milestoe" Aturan Kesehatan Internasional

Menurut tokoh pergerakan tersebut, seseorang yang dikenal sebagai “Pangeran Tiktok” tidak bisa lantas menjadi pemimpin masa depan dan karena itu dipilih menjadi presiden.

Kedua, kata mantan Menko Perekonomian itu, seseorang juga harus memiliki track record yang sudah teruji.

Baca juga : Semangat Kebangkitan Nasional: Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten

Ketiga, memiliki integritas. “Misalnya, ketika menjadi pejabat atau kepala daerah, apakah tokoh tersebut melakukan korupsi atau tidak. Atau dia benar-benar bekerja untuk rakyat atau hanya melayani kepentingan oligarki,” ujarnya dalam sebuah dialog yang dipantau di Jakarta, Senin (4/9).

Keempat, seorang tokoh harus memiliki leadership. Pertama leadership dalam bidang pemikiran. Kedua, leadership untuk merealisasikan pemikiran tersebut menjadi kenyataan.  

Baca juga : Macet, Menteri AHY Memilih Jalan Kaki ke Acara Pembukaan WWF

Bang RR – sapan Rizal Ramli - mencontohkan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memiliki pemikiran bagus. Namun, SBY sangat lemah dalam merealisasikan pemikirannya. Atau juga Anies Baswedan yang memiliki konsep dan pemikiran bagus, tapi belum tentu bisa merealisasikannya.

“Ada orang yang dari segi wawasannya bagus, seperti SBY dan Anies Baswedan. Tapi untuk mengoperasionalisasikan, membuat pemikirannya menjadi kenyataan belum tentu. SBY itu agak payah, Anies belum tentu (untuk merealisasikannya, (red.). Yang paling jago itu namanya Soeharto,” ujarnya.

Mantan penasihat Fraksi ABRI di DPR/MPR RI itu mengatakan, Presiden Soeharto memiliki konsep yang tidak canggih-canggih amat, namun konsep tersebut dijalankannya.

“Indonesia ini membutuhkan kepemimpinan dengan kapasitas intelektual tapi juga dengan kepemimpinan operasional, yang bisa mengubah mimpi menjadi kenyataan, agar kita menjadi Indonesia hebat,” ujarnya.

Indonesia butuh kepemimpinan yang tidak hanya jago “cuap-cuap”, namun juga berani melakukan perubahan.

“Saya berjuang memberlakukan BPJS. Kami berjuang untuk merealisasikan UU Desa, saat itu saya menjadi Ketua Dewan Pembina Parade Nusantara. Saya juga berjuang merealisasikan UU Wajib Belajar, ketika saya menjadi Dewan Mahasiswa ITB,” ujarnya.

Karena itu, mantan Kepala Bulog itu berujar, saat ini dirinya terus berjuang bagi penghapusan Presidential Threshold 20 persen.

“Presidential threshold itu tidak ada dalam UUD kita. Yang ada hanya syarat kemenangan seorang presiden yaitu 50 persen plus satu. Kalau hal itu terjadi maka Rizal Ramli pasti akan masuk menjadi salah satu dari calon presiden,” ujarnya. ***

Artikel Terkait
Perkembangan Terbaru dan "Historic Milestoe" Aturan Kesehatan Internasional
Semangat Kebangkitan Nasional: Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten
Macet, Menteri AHY Memilih Jalan Kaki ke Acara Pembukaan WWF
Artikel Terkini
Perkembangan Terbaru dan "Historic Milestoe" Aturan Kesehatan Internasional
Semangat Kebangkitan Nasional: Perjalanan Inspiratif Mila dari Serang, Banten
HUT Minahasa Tenggara ke 17, Pj Bupati Maybrat Saksikan Festival Benlak 2024 dan Makan Malam Bersama di Ranumboloy Water Park
PJ Bupati Maybrat Hadiri Pentas Seni Festival Benlak 2024 HUT Minahasa Tenggara ke 17
Saksikan Pekan Gawai Dayak Kalbar, Ratusan Warga Malaysia Serbu PLBN Aruk
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas