Jakarta, INDONEWS.ID - Usai mengadakan rapat koordinasi dengan beberapa pengurus pusat tentang pembiayaan madani, Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) pada tanggal 20 September 2023 mengadakan pendekatan dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai alternatif pinjaman pengusaha mikro agar bisa terealisir pasca pandemi.
Inisiator pertemuan di PNM Nenden H. Juana kepala bidang Legal & Hukum LPER berharap Ultra, Mikro dan usaha kecil bisa mengakses dana pinjaman dengan mudah dan mendapatkan pendampingan dari PNM. Dan tidak menutup kemungkinan
melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang selama ini sangat membantu para pengusaha perempuan mulai dari Rp. 3 juta rupiah per orang.
Francisca Sestri Sekjen LPER dan Rektor Universitas Insan Pembangunan Indonesia yang juga hadir menyambut gembira dan berharap pembiayaan PNM Mekaar bisa ditingkatkan dari 3 juta ke angka 5 juta pada tahap awal kepada para UMKM khususnya para petani Petelor ayam, tanpa agunan.
Fredi salah satu pendamping petani mengatakan bahwa mengakses KUR masih terkendala dengan jaminan dan kelemahan manajemen keuangan di tingkat petani, sehingga lahan yang sudah tersedia di Jawa dan Bali belum dapat dikerjakan untuk ketahan pangan, tambahnya.
Farida kepala Divisi Pengelolaan Bisnis 2, dari PNM mengungkapakan bahwa proses pembiayaan ada dua jenis diantaranya Mekaar dan Proses Pembiayaan ULAMM. Dimana keunikan pembiayaan tersebut dengan pendampingan dan pembinaan, yang diberikan kepada para ibu yang ingin berusaha atau sudah berusa dengan membentuk kelompok, dan satu kelompok terdiri dari 10 orang, dengan sistem pelatihan luring, daring maupun mandiri dengan platform tertentu. Ia menyambut baik bila LPER dapat bekerjasama untuk membantu petani atau petelor agar bisa mengakses PNM Mekaar, merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yg diluncurkan pemerintah sejak 2015 dan kedepan memiliki target 20 juta peserta ujar Farida.