INDONEWS.ID

  • Rabu, 04/10/2023 07:44 WIB
  • Dinilai Cocok untuk Perjalanan Bisnis dan Wisata, Sultan Najamudin Minta Tiket Kereta Cepat Tidak Disubsidi

  • Oleh :
    • Mancik
Dinilai Cocok untuk Perjalanan Bisnis dan Wisata, Sultan Najamudin Minta Tiket Kereta Cepat Tidak Disubsidi
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin.(Foto:Dok DPD RI)

INDONEWS.ID - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menilai kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan sangat membantu meningkatkan mobilitas para eksekutif dan wisatawan ke Bandung Raya.

Hal ini disampaikan Sultan setelah melakukan menjajal kereta cepat bernama Whoose itu bersama Presiden Joko Widodo dan pejabat lainnya dari stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang Bandung pada Senin (02/10/2023).

Baca juga : Negara Jamin Proyek Kereta Cepang Bandung Jakarta, Sultan Najamudin: Preseden Buruk Pembangunan Infrastruktur

"Kecepatan dan kenyamanan maksimal KCIC memberikan kesan kemewahan dan pengalaman perjalanan yang luar biasa. Kehadiran KCIC Sangat menunjang aktivitas bisnis, perjalanan dinas hingga kegiatan wisata dari dan ke Jakarta", ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Selasa (03/10/2023).

Meski demikian, mantan ketua HIPMI Bengkulu itu meminta Pemerintah untuk segera meningkatkan kualitas pelayanan pendukung KCIC lainnya. Salah satunya menyiapkan transportasi penunjang KCIC secara terintegrasi khususnya di Padalarang hingga Bandung Raya.

Baca juga : Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak Lagi, Sultan Usulkan IKN Dipindahkan Ke Bandung

"Kami juga mendorong agar pemerintah untuk tidak lagi memberikan tambahan insentif fiskal kepada manajemen KCIC. Baik berupa subsidi tiket maupun suntikan penanaman modal Negara (PMN) lainnya", tegas Sultan.

Idealnya, sambung Sultan, setiap Unit Usaha BUMN Harus mampu menghidupkan atau membiayai kebutuhan operasionalnya sendiri secara mandiri. Yang kami ketahui bahwa sejak awal KCIC dibangun dengan skema pembiayaan B to B.

Baca juga : Komite II DPD RI Pertanyakan Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Kami optimis KCIC Whoose akan menarik banyak penumpang karena memberikan pengalaman perjalanan yang luar biasa bagi masyarakat. Dukungan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat akan sangat membantu kinerja keuangan KCIC secara bisnis", kata Sultan.

Lebih lanjut mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu menjelaskan bahwa tambahan insentif fiskal kepada KCIC akan menimbulkan kesan ketidakadilan pembangunan bagi daerah lain. Terutama bagi daerah-daerah di luar Jawa.

"Jangan sampai kemewahan KCIC yang terus disupport oleh negara justru menyebabkan kecemburuan dari daerah. Manajemen KCIC harus membuktikan bahwa mereka mampu menjaga stabilitas keuangannya secara mandiri," tutupnya.*

Artikel Terkait
Negara Jamin Proyek Kereta Cepang Bandung Jakarta, Sultan Najamudin: Preseden Buruk Pembangunan Infrastruktur
Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak Lagi, Sultan Usulkan IKN Dipindahkan Ke Bandung
Komite II DPD RI Pertanyakan Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Artikel Terkini
Tanggapi Tuduhan Ade Pencuri, Lawyer Gaul: gak Cocok sama Faktanya
Terus Bermanuver Menuju Pilkada NTT, Cagub Ardy Mbalembout dan Irjen Jonny Asadoma Gelar Pertemuan Tertutup di Jakarta
Tamini Square Gelar Festival Soto dan Masakan Nusantara
Dituduh Curi Iphone, Ade Laporkan AA ke Polres Jaksel
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas