INDONEWS.ID

  • Minggu, 10/12/2023 11:49 WIB
  • Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo : Inovasi Daerah Harus Ditingkatkan Guna Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Dinamis

  • Oleh :
    • Mancik
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo : Inovasi Daerah Harus Ditingkatkan Guna Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Dinamis
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo.(Foto:Puspen Kemendagri)

INDONEWS.ID - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan inovasi daerah harus terus ditingkatkan guna mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang dinamis.

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Expo Proyek Perubahan Kepemimpinan Strategis Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIX di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Tahun 2023.

Baca juga : Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program

Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Apel Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Kamis (7/12/2023).

Lebih lanjut, Yusharto mengatakan, pemerintah saat ini dituntut untuk terus melakukan perubahan, khususnya terkait pelayanan publik. Menurutnya inovasi harus dilakukan secara masif untuk menjawab tuntutan masyarakat tersebut.

Baca juga : Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat

"Marilah kita bersama-sama untuk terus berpikir kreatif untuk menciptakan inovasi di tempat kerja masing-masing dan dengan demikian pelaksanaan pemerintahan menjadi dinamis, tidak monoton," jelas Yusharto.

Banyaknya inovasi yang dihasilkan dan bermanfaat bagi masyarakat diyakini dapat semakin meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Baca juga : Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T

Yusharto menjelaskan, inovasi tidak lahir begitu saja, ada tahapan inovasi yang perlu dilalui di antaranya drum up atau membangkitkan semangat untuk berinovasi, diagnose sebagai kegiatan mengidentifikasi potensi yang memunculkan ide inovasi.

Tahap inovasi berikutnya yakni design yang akan mengupas tentang cara mendesain sebuah inovasi sampai dengan rencana aksi yang akan dilakukan, delivery atau pemantauan rencana aksi perubahan yang dilakukan, serta display atau membranding inovasi dengan menggelar pameran hasil inovasi.

"Lima tahapan ini kita sebut sebagai siklus laboratorium inovasi," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto berharap seluruh peserta yang hadir dapat menjadikan Expo Proyek Perubahan sebagai suatu wadah untuk berbagi informasi mengenai inovasi.

"Kami berharap seluruh dari projek perubahan ini akan dicatat sebagai inovasi dan akan membentuk ekosistem inovasi di tempat kerja masing-masing," pungkasnya.*

Artikel Terkait
Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kunjungi Papua Tengah, BSKDN Kemendagri Tegaskan Pentingnya Inovasi Dilihat dari Sudut Pandang Penerima Manfaat
Identifikasi Daerah Pilot Project, BSKDN Kemendagri Dukung Pertumbuhan Iklim Inovasi di Daerah 3T
Artikel Terkini
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Relawan GARIS Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta 2024
Jimly: Etika Adalah Kunci Kemajuan Bangsa di Masa Depan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas