INDONEWS.ID

  • Kamis, 07/03/2024 21:44 WIB
  • Banjir di Kota Kendari, 715 Rumah Terendam Banjir dan 1 Meninggal

  • Oleh :
    • very
Banjir di Kota Kendari, 715 Rumah Terendam Banjir dan 1 Meninggal
Tim gabungan melakukan penanganan banjir, Senin (4/3). Sumber foto: BPBD kota Kendari

Jakarta, INDONEWS.ID - Banjir melanda Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Senin, (4/3).

Kejadian banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang bersamaan dengan air laut pasang serta akibat luapan kali Lasolo sehingga drainase tidak dapat menampung debit air pada pukul 04:00 WITA.

Baca juga : Engelbertus Turot Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Bantu Percepat Proses Akreditasi Puskesmas di Maybrat

Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan pada Kamis (7/3), wilayah terdampak meliputi 11 kelurahan di 6 Kecamatan. Kelurahan Lahundape di Kecamatan Kendari Barat, Kelurahan Korumba di Kecamatan Mandonga, Kelurahan Punggolaka di Kecamatan Puuwatu, kelurahan Kadia, Bende, Pondabea, kelurahan Anaiwoi di Kecamatan Kadia, kelurahan Anawai, Wua-wua, Bonggoeya di Kecamatan Wua-wua dan kelurahan Anggoeya di kecamatan Poasia.

“Dampak banjir yang paling parah terjadi di Kelurahan Sodhoa, Kecamatan Kendari Barat, dan di daerah Lasolo,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui siaran pers di Jakarta.

Baca juga : Kabupaten Maybrat Rayakan HUT Ikatan Bidan Indonesia ke 73

Pasca bencana banijir menyebabkan 715 KK terdampak dan 1 jiwa meninggal dunia. Sedangkan kerugian materil sebanyak 715 unit rumah terendam dan 1 unit Kantor Lurah terdampak.

BPBD Kota Kendari sejauh ini telah berkoordinasi dengan pemerintahan setempat dan melakukan pendataan dan melakukan pembersihan rumah warga yang terdampak banjir bersama Damkar Kota Kendari, Balai Wilayah Sungai dan Masyarakat.

Baca juga : Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit

Dedi, Kasi Logistik BPBD Kota Kendari melalui sambungan telepon, Kamis, (7/3) mengatakan bahwa banjir sejauh ini berangsur surut.

“Namun ada wilayah yang kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi pada Rabu pukul 2 dini hari. Banjir setinggi 1, 5 – 2 meter terjadi di daerah Kelurahan Sanua, dan Kampung Salo. Dampak dari banjir sebagian korban mengungsi ke rumah saudara, BPBD bersama dinas sosial mendirikan dapur umum di Kelurahan Sanua dan Kampung Salo,” ujar Dedi.

Selanjutnya Dedi menjelaskan antispasi banjir dilakukan tim gabungan melakukan pembersihan drainase sudah secara rutin. Namun besar luapan air dan terjadi air laut pasang sehingga air tidak bisa mengalir ke laut.

Kendala penanganan banjir jumlah personil yang kurang karena luasnya lokasi banjir, serta lokasi banjir sulit dijangkau, akses yang kecil dan jalan berbuki-bukit.

Merespons kejadian itu, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kejadian banjir serupa, dengan menjaga lingkungan, dan membuat alternatif serapan air. ***

Artikel Terkait
Engelbertus Turot Asisten II Setda Kabupaten Maybrat Bantu Percepat Proses Akreditasi Puskesmas di Maybrat
Kabupaten Maybrat Rayakan HUT Ikatan Bidan Indonesia ke 73
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas